27 Mei 2012

Indonesia Ku Tak Diam

















Apa keistimewaan usia 40 tahun?


Salah satu keistimewaan usia 40 tahun tercermin dari sabda Rasulullah saw.,

Seorang hamba muslim bila usianya mencapai empat puluh tahun, Allah akan meringankan hisabnya (perhitungan amalnya). Jika usianya mencapai enam puluh tahun, Allah akan memberikan anugerah berupa kemampuan kembali (bertaubat) kepada-Nya. Bila usianya mencapai tujuh puluh tahun, para penduduk langit (malaikat) akan mencintainya. Jika usianya mencapai delapan puluh tahun, Allah akan menetapkan amal kebaikannya dan menghapus amal keburukannya. Dan bila usianya mencapai sembilan puluh tahun, Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan dosa-dosanya yang belakangan, Allah juga akan memberikan pertolongan kepada anggota keluarganya, serta Allah akan mencatatnya sebagai “tawanan Allah” di bumi. (H.R. Ahmad)

Hadits ini menyebut usia 40 tahun paling awal, dimana isinya bermakna bahwa orang yang mencapai usia 40 tahun dan ia tetap memiliki komitmen terhadap penghambaan kepada Allah swt. sekaligus memiliki konsistensi terhadap Islam sebagai pilihan keberagamaannya, maka Allah swt. akan meringankan hisabnya. Perhitungan amalnya akan dimudahkan oleh Allah swt. Ini merupakan suatu keistimewaan tersendiri, karena dihisab, diteliti secara detail, diinterogasi secara berbelit-belit, merupakan suatu tahapan di akhirat yang sangat sulit, pahit, lama, dan mencekam tak ubahnya disiksa, betapa pun siksa yang sebenarnya belum dilaksanakan.

Orang yang usianya mencapai 40 tahun mendapatkan keistimewaan berupa hisabnya diringankan. Boleh jadi ini karena untuk mencapai usia 40 tahun dengan tingkat penghambaan dan keberagamaan yang konsisten tentulah membutuhkan proses perjuangan yang melelahkan.

Tetapi, umur 40 tahun merupakan saat harus waspada juga. Ibarat waktu, orang yang berumur 40 tahun mungkin sudah masuk ashar. Senja. Sebentar lagi maghrib. Sahabat Qotadah, tokoh generasi tabiin, berkata, “Bila seseorang telah mencapai usia 40 tahun, maka hendaklah dia mengambil kehati-hatian dari Allah ‘azza wa jalla.” 

Semoga kita digolongkan hamba-Nya yang mampu mengisi umur kita dengan sebaik-baiknya sehingga meringankan hisab kita besok di akhirat. Aamiin......

surah Al-Ahqâf (Bukit-Bukit Pasir)


Surah Al-Ahqaf (Arab: الأحقاف ,"Bukit-Bukit Pasir") adalah surah ke-46 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 35 ayat. Dinamakan al-Ahqaf yang berarti Bukit-Bukit Pasir diambil dari kata al-Ahqaf yang terdapat pada ayat 21 surah ini. Dalam ayat tersebut dan ayat-ayat sesudahnya diterangkan bahwa Nabi Hud telah menyampaikan risalahnya kepada kaumnya di al-Ahqaf yang sekarang dikenal dengan ar-Rab'ul Khali, tetapi kaumnya tetap ingkar sekalipun mereka telah diberi peringatan pula oleh rasul-rasul yang sebelumnya. Hingga akhirnya Allah menghancurkan mereka dengan tiupan angin kencang. Hal ini adalah sebagai isyarat dari Allah kepada kaum musyrikin Quraisy bahwa mereka akan dihancurkan bila mereka tidak mengindahkan seruan Rasul.

Pokok-Pokok Isi  

1. Keimanan
  • Dalil-dalil dan bukti keesaan Allah dan bahwa penyembah-penyembah berhala adalah sesat
  • Orang-orang mukmin akan mendapat kebahagiaan dan orang-orang kafir akan diazab
  • Risalah Nabi Muhammad s.a.w. tidak hanya terbatas kepada umat manusia saja, tetapi juga kepada jin 
2. Hukum-hukum

Perintah kepada manusia supaya patuh kepada ibu bapak, memuliakannya dan mengerjakan apa yang diridhai Allah terhadapnya dan larangan menyakiti hatinya.
 
3. Kisah-kisah
4. Lain-lain
  • Orang yang mementingkan kenikmatan hidup duniawi saja akan merugi kelak di akhirat
  • Orang-orang yang beriman kepada Allah dan beristiqamah dalam kehidupannya tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tidak bersedih hati 
Sumber : Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Umur 40 tahun menurut Islam


Ketika Al-Qur’an menyebut sesuatu di dalam ayat-ayat-Nya, tentu ada yang sangat penting atau perlu diperhatikan terhadap sesuatu tersebut.

Demikian juga ketika Al-Qur’an memberikan apresiasi tersendiri terhadap tahapan manusia kala mencapai usia 40 tahun yang disebutkan di dalam ayatnya secara eksplisit. Allah swt. berfirman,

Apabila dia telah dewasa dan usianya sampai empat puluh tahun, ia berdoa, “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.” (Q.S. al-Ahqâf: 15)

Menurut para pakar tafsir, usia 40 tahun disebut tersendiri pada ayat ini, karena pada usia inilah manusia mencapai puncak kehidupannya baik dari segi fisik, intelektual, emosional, karya, maupun spiritualnya. Orang yang berusia 40 tahun benar-benar telah meninggalkan usia mudanya dan beralih menapaki usia dewasa penuh. Apa yang dialami pada usia ini sifatnya stabil, mapan, kokoh. Perilaku di usia ini karenanya akan menjadi ukuran manusia pada usia-usia berikutnya.

Doa yang terdapat dalam ayat tersebut tentu dianjurkan untuk dibaca oleh mereka yang berusia 40 tahunan. Apalagi mereka yang usianya di atasnya. Di dalamnya tampak terkandung uraian berbagai gejala orang yang berusia 40 tahun, yaitu:
  • nikmat yang sempurna telah diterimanya dan diterima oleh orang tuanya,
  • kecenderungan diri untuk beramal yang positif,
  • rumah tangga yang beranjak harmonis,
  • kecenderungan diri bertaubat dan kembali kepada Sang Pencipta, dan
  • ketegasannya mendeklarasikan diri sebagai pemeluk agama Islam.
Pada ayat yang lain, Allah swt. berfirman,

Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam tempo yang cukup untuk berpikir bagi orang-orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepadamu pemberi peringatan? (Q.S. Fâthir: 37)

Menurut Ibnu Abbas, Hasan al-Bashri, al-Kalbi, Wahab bin Munabbih, dan Masruq, yang dimaksud dengan “umur panjang dalam tempo (tenggang waktu) yang cukup untuk berpikir” dalam ayat tersebut tidak lain adalah kala berusia 40 tahun.

Mengapa umur 40 tahun begitu penting?

Dalam tradisi Islam, usia manusia diklasifikasikan menjadi 4 (empat) periode, yaitu 1) periode kanak-kanak atau thufuliyah, 2) periode muda atau syabab, 3) periode dewasa atau kuhulah, dan 4) periode tua atau syaikhukhah. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menyebut periode kanak-kanak itu mulai lahir hingga baligh, muda mulai dari usiabaligh sampai 40 tahun, dewasa usia 40 tahun sampai 60 tahun, dan usia tua dari 60-70 tahun.

Usia 40 tahun dengan demikian adalah usia ketika manusia benar-benar meninggalkan masa mudanya dan beralih menapaki masa dewasa penuh yang disebut dengan usia dewasa madya (paruh baya) atau kuhulah. Hal ini sesuai dengan pendapat pakar psikologi seperti Elizabet B. Hurlock, penulis “Developmental Psychology”. Katanya, “masa dewasa awal” atau “early adulthood” terbentang sejak tercapainya kematangan secara hukum sampai kira-kira usia 40 tahun. Selanjutnya adalah masa setengah baya atau “middle age”, yang umumnya dimulai pada usia 40 tahun dan berakhir pada usia 60 tahun. Dan akhirnya, masa tua atau “old age” dimulai sejak berakhirnya masa setengah baya sampai seseorang meninggal dunia.

Nuansa kejiwaan yang paling menarik pada usia 40 tahun ini adalah meningkatnya minat seseorang terhadap agama (religiusitas dan spiritualisme) setelah pada masa-masa sebelumnya minat terhadap agama itu boleh jadi kecil sebagaimana diungkapkan oleh banyak pakar psikologi sebagai “least religious period of life”.

Oleh karena itu, dengan berbagai keistimewaannya, maka patutlah jika usia 40 tahun disebut tersendiri di dalam al-Qur’an. Dan karenanya, tidaklah heran jika para Nabi diutus pada usia 40 tahun. Nabi Muhammad saw. diutus menjadi nabi tepat pada usia 40 tahun. Begitu juga dengan nabi-nabi yang lain, kecuali Nabi Isa as. dan Nabi Yahya as., mereka diutus menjadi nabi ketika usia mereka genap 40 tahun.

Di banyak negara ditetapkan, untuk menduduki jabatan-jabatan elit yang strategis, seperti kepala negara, disyaratkan bakal calon harus telah berusia 40 tahun. Masyarakat sendiri tampak cenderung baru mengakui prestasi seseorang secara mantap tatkala orang itu telah berusia 40 tahun. Soekarno menjadi presiden pada usia 44 tahun. Soeharto menjadi presiden pada umur 46 tahun. J.F. Kennedy 44 tahun. Bill Clinton 46 tahun. Paul Keating 47 tahun. Sementara Tony Blair 44 tahun.

Apa keistimewaan usia 40 tahun?

Salah satu keistimewaan usia 40 tahun tercermin dari sabda Rasulullah saw.,

Seorang hamba muslim bila usianya mencapai empat puluh tahun, Allah akan meringankan hisabnya (perhitungan amalnya). Jika usianya mencapai enam puluh tahun, Allah akan memberikan anugerah berupa kemampuan kembali (bertaubat) kepada-Nya. Bila usianya mencapai tujuh puluh tahun, para penduduk langit (malaikat) akan mencintainya. Jika usianya mencapai delapan puluh tahun, Allah akan menetapkan amal kebaikannya dan menghapus amal keburukannya. Dan bila usianya mencapai sembilan puluh tahun, Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan dosa-dosanya yang belakangan, Allah juga akan memberikan pertolongan kepada anggota keluarganya, serta Allah akan mencatatnya sebagai “tawanan Allah” di bumi. (H.R. Ahmad)

Hadits ini menyebut usia 40 tahun paling awal, dimana isinya bermakna bahwa orang yang mencapai usia 40 tahun dan ia tetap memiliki komitmen terhadap penghambaan kepada Allah swt. sekaligus memiliki konsistensi terhadap Islam sebagai pilihan keberagamaannya, maka Allah swt. akan meringankan hisabnya. Perhitungan amalnya akan dimudahkan oleh Allah swt. Ini merupakan suatu keistimewaan tersendiri, karena dihisab, diteliti secara detail, diinterogasi secara berbelit-belit, merupakan suatu tahapan di akhirat yang sangat sulit, pahit, lama, dan mencekam tak ubahnya disiksa, betapa pun siksa yang sebenarnya belum dilaksanakan.

Orang yang usianya mencapai 40 tahun mendapatkan keistimewaan berupa hisabnya diringankan. Boleh jadi ini karena untuk mencapai usia 40 tahun dengan tingkat penghambaan dan keberagamaan yang konsisten tentulah membutuhkan proses perjuangan yang melelahkan.

Tetapi, umur 40 tahun merupakan saat harus waspada juga. Ibarat waktu, orang yang berumur 40 tahun mungkin sudah masuk ashar. Senja. Sebentar lagi maghrib. Sahabat Qotadah, tokoh generasi tabiin, berkata, “Bila seseorang telah mencapai usia 40 tahun, maka hendaklah dia mengambil kehati-hatian dari Allah ‘azza wa jalla.”

Bahkan, sahabat Abdullah bin Abbas ra. dalam suatu riwayat berkata, “Barangsiapa mencapai usia 40 tahun dan amal kebajikannya tidak unggul mengalahkan amal keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap ke neraka.”

Nasihat yang diungkap oleh dua sahabat besar tersebut memberikan pengertian bahwa manusia harus mulai bersikap waspada, hati-hati, dan mawas diri dalam aktivitas pengabdiannya kepada Allah swt. manakala usianya telah mencapai 40 tahun. Ia ditekankan untuk meningkatkan atau setidak-tidaknya mempertahankan amal kebajikan yang telah dibiasakannya pada usia-usia sebelumnya. Tidak justru “tua-tua keladi”, makin tua dosanya makin menjadi-jadi. Secara keras, Ibnu Abbas ra. mengingatkan manusia yang berumur 40 tahun dan amal kebajikannya masih kalah dibanding dengan amal keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap ke neraka.

Atas dasar ini, penduduk Madinah dahulu yang didominasi oleh para sahabat Nabi Saw. ketika usia mereka telah mencapi 40 tahun, mereka konsentrasi beribadah. Mereka mulai memprioritaskan hari-harinya untuk aktivitas ibadah. Kesibukan mencari materi mereka kurangi dan beralih memfokuskan diri pada kegiatan yang bersifat non-materi, dalam rangka memobilisasi bekal sebanyak-banyaknya bagi kehidupan setelah mati. Hal yang sama dilakukan oleh penduduk Andalusia, Spanyol.

Imam asy-Syafi’i tatkala mencapai usia 40 tahun, beliau berjalan seraya memakai tongkat. Jika ditanya, jawab beliau, “Agar aku ingat bahwa aku adalah musafir. Demi Allah, aku melihat diriku sekarang ini seperti seekor burung yang dipenjara di dalam sangkar. Lalu burung itu lepas di udara, kecuali telapak kakinya saja yang masih tertambat dalam sangkar. Komitmenku sekarang seperti itu juga. Aku tidak memiliki sisa-sisa syahwat untuk menetap tinggal di dunia. Aku tidak berkenan sahabat-sahabatku memberiku sedikit pun sedekah dari dunia. Aku juga tidak berkenan mereka mengingatkanku sedikit pun tentang hiruk pikuk dunia, kecuali hal yang menurut syara’ lazim bagiku. Di antara aku dan dia ada Allah.”

Syeikh Abdul Wahhab asy-Sya’rani dalam kitab “al-Bahr al-Maurûd” menyatakan, “Kita memiliki keterikatan janji manakala umur kita telah mencapai 40 tahun, bahwa kita harus melipat alas tidur kecuali bila terkuasai (yakni, kantuk berat datang dan tak bisa dihindari), kita tidak boleh alpa dari keberadaan kita sebagai para musafir ke negeri akhirat di setiap detak nafas, sehingga kita tidak merasa memiliki kenyamanan sedikit pun di dunia. Kita harus melihat sedetik nafas dari umur kita setelah usia 40 tahun sebanding dengan 100 tahun dari umur sebelumnya. Begitulah. Pasca usia 40 tahun, tidak ada rehat bagi kita, tidak lagi berebutan atas suatu jabatan (kursi), tidak juga merasa senang dengan sedikit pun dari dunia. Semua itu karena sempitnya usia pasca 40 tahun. Tidaklah pantas orang yang berada di ujung kematian berlaku lalai, lupa, santai, dan bermain-main.”

Lantas, apa yang harus kita lakukan ketika menginjak usia 40 tahun? Beberapa yang disebutkan Ahmad Syarifuddin dalam bukunya ini adalah:
1. Meneguhkan tujuan hidup
2. Meningkatkan daya spiritualisme
3. Menjadikan uban sebagai peringatan
4. Memperbanyak bersyukur
5. Menjaga makan dan tidur
6. Menjaga konsistensi dan kontinuitas

Jika ada yang mengatakan bahwa: Life began at forty, saya cenderung berpendapat bahwa kehidupan yang dimaksud adalah kehidupan religius, kehidupan yang berfokus dan konsentrasi untuk persiapan menuju negeri akhirat. Karena bagaimanapun, statemen Helen Rowland itu belum selesai. Lanjutnya, … but so do fallen arches, rheumatism, faulty eyesight, and the tendency to tell a story to the same person, three or four times. Kehidupan memang dimulai umur 40 tahun, tetapi pada saat itu kita juga mulai cekot-cekot, reumatik, rabun, dan kecenderungan pikun.

Karena itu, agaknya syair Ali bin Abi Thalib ra. ini bisa dijadikan renungan,

Jika seorang pemuda dikaruniai usia 60 tahun, maka separuh usianya habis oleh tidur di malam hari. Sementara seperempat usianya berlalu tanpa diketahui, apakah dijalankan ke kanan atau ke kiri. Seperempat usianya yang lain dimangsa oleh sakit, uban, dan kesibukan mengurus keluarga.

Jika umur kita pada kenyataannya lebih banyak yang kita habiskan untuk sesuatu yang tidak berguna, maka kiranya kini saatnya untuk tidak lagi menyia-nyiakan waktu yang tersisa. Sebagaimana sahabat Abdullah bin Umar r.a. pernah menceritakan hadits dari Rasulullah Saw. yang perlu dicamkan berkaitan dengan hal ini.

Rasulullah Saw. memegang kedua pundakku dan bersabda, “Jadilah di dunia seakan-akan kamu orang asing (perantau) atau pengembara (musafir).” Abdullah bin Umar ra. berkata, “Jika berada di waktu sore, jangan menanti waktu pagi. Jika berada di waktu pagi, jangan menanti waktu sore. Pergunakanlah (rebutlah) masa sehatmu (dengan amal-amal shaleh) untuk bekal (antisipasi) masa sakitmu dan masa hidupmu untuk bekal (antisipasi) masa matimu.” (H.R. Bukhari).

Semoga kita digolongkan hamba-Nya yang mampu mengisi umur kita dengan sebaik-baiknya sehingga meringankan hisab kita besok di akhirat. Amin.

Makna dan Bukti Misteri Umur 40 Tahun


Umur 40 tahun adalah Usia yang matang bagi seseorang dalam berfikir dan bertindak oleh karena itu mudahlah dimengerti jika batas nasib seseorang ditentukan saat mencapai umur 40 tahun. Jika sampai pada umur tersebut orang tersebut masih saja berbuat dosa dan maksiat maka dipastikan orang tersebut telah memiliki Tiket ke Neraka karena Secara sadar ia sudah berfikir, mengerti dan paham bahwa perbuatan dosa dan maksiat yang ia lakukan adalah salah akan tetapi tetap saja maksiat masih dilakukan.

Sebagai orang Islam akan mudah memahami hal ini karena , Allah sebagai pencipta manusia memberi perhatian khusus pada umur 40 tahun yaitu dalam Al-Quran Surat Al-Ahgaaf Ayat ke 15 yang artinya

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nimat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. 46:15)

Dan seperti dikatakan oleh ulama yang sangat masyhur yaitu Imam Al Ghazali dalam kitabnya Ayyuhal Walad : “Barangsiapa yang telah melampui usia 40 tahun sedangkan kebaikannya tidak dapat mengalahkan kejahatannya, maka hendaklah dia mempersiapkan dirinya untuk masuk kedalam Neraka”

Jadi sudah seharusnya bila seseorang pada umur 40 tahun untuk :

Berbuat lebih baik kepada kedua Orang tua, karena atas perjuangannya kita bisa menjadi seperti sekarang ini.

Mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita dengan banyak berbuat baik dan beramal saleh yg diridhoi oleh Allah SWT dan menambah amalan dalam beribadah.

Bertaubat dan berserah diri yang artinya tidak berbuat dosa dan maksiat serta berserah diri bahwa segala sesuatu datangnya dari Allah dan akan kembali lagi kepadaNya

Banyak hal-hal besar di dunia ini yang terjadi dan dikaitkan dengan Umur 40 tahun yang menjadi bukti akan misteri umur 40 tahun ini yaitu :

Nabi Muhammad SAW dan kebanyakan nabi lainnya diangkat menjadi rasul tepat pada umur 40 tahun, Muhammad bin Abdullah dipilih untuk mengemban tugas besar dan tidak mudah, sehingga Nabi sendiri pada awalnya sempat ragu, apakah benar yang diterima di gua Hiro adalah wahyu, Tetapi sang isteri Siti Khadijah, yang teguh hati, menenangkan, menentramkan, menguatkan serta memastikan bahwa yang diterima benar wahyu dan beliau benar-benar diangkat menjadi Nabi dan Rasul.

Pada Usia 40 tahun Kolonel Sanders sang penemu resep masakan Ayam Goreng Kentucky Fried Chicken mulai memasak untuk orang yang singgah dibengkelnya di Corbin. Saat itu ia belum memliki restoran KFC dan sekarang KFC ada di hampir 80 negara.

Pada Usia 40 tahun mulai ada keinginan yang Positif maupun Negatif. Positif untuk Maju dan Hidup lebih baik, tapi banyak juga pada usia ini justru punya keinginan yang Negatip seperti poligami tanpa ijin isteri, selingkuh dll

” Nasib Baik dan Buruk kita bukan tergantung pada orang lain tapi tergantung pada diri kita sendiri” Oleh karena itu bersegeralah untuk mengubah nasib kita baik di Dunia maupun di Akhirat dengan Warning : UMUR 40 TAHUN

Sesuai dengan Firman Allah dalam Surat. Aali-Imran ayat 133 :

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (QS. 3:133) .

Transformasi Hidup Sang Rajawali


Tahukah Anda bahwa burung Rajawali adalah burung yang paling panjang usianya? Seekor burung rajawali bisa mencapai umur hingga 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur tersebut adalah sebuah pilihan bagi sang rajawali, apakah dia ingin hidup sampai 70 tahun atau hanya sampai 40 tahun.

Ketika rajawali mencapai umur 40 tahun, maka untuk dapat hidup lebih panjang 30 tahun lagi, dia harus melewati transformasi tubuh yang sangat menyakitkan. Dan pada saat inilah sang rajawali harus menentukan pilihan untuk melewati transformasi yang menyakitkan itu atau melewati sisa hidup yang tidak menyakitkan namun singkat menuju kematian.

Pada umur 40 tahun, paruh rajawali sudah sangat bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya sehingga dia akan kesulitan untuk makan. Dan cakar-cakarnya juga sudah tidak tajam. Selain itu bulu pada sayapnya sudah sangat tebal sehingga ia sulit untuk dapat terbang tinggi.

Bila seekor rajawali memutuskan untujk melewati transformasi tubuh yang menyakitkan itu, maka ia harus terbang mencari pegunungan yang tinggi dan membangun sarang di puncak gunung tersebut. Kemudian dia akan mematukkan paruhnya pada bebatuan sehingga paruhnya lepas. Setelah paruh barunya muncul, ia akan menggunakannya untuk mencabut kukunya satu persatu dan menunggu hingga tumbuh kuku baru yang lebih tajam. Dan ketika kuku itu telah tumbuh ia akan mencabut bulu sayapnya hingga rontok semua dan menunggu bulu-bulu baru tumbuh pada sayapnya. Dan ketika semua itu sudah dilewati, rajawali itu dapat terbang kembali dan menjalani kehidupan normalnya. Begitulah transformasi menyakitkan yang harus dilewati oleh sang rajawali selama kurang lebih setengah tahun.

Kita patut belajar dari sang rajawali. Ketika berada di persimpangan hidup kita dan harus membuat pilihan, dan sering dari pilihan yang kita ambil tersebut kita harus melewati suatu transformasi kehidupan yang menyakitkan bagi jiwa dan tubuh kita, Sanggupkah kita menghadapinya seperti sang rajawali? Jika kita ragu, kita harus ingat ada Tuhan yang menyertai kita, ada masa depan yang Tuhan sediakan untuk kita diakhir perjuangan kita, suatu kehidupan 30 tahun lebih panjang, suatu kehidupan yang lebih baik, suatu pemulihan hubungan , suatu kesembuhan, suatu sukacita,,,sesuatu yang kita impikan!!

22 Mei 2012

Peluit


Prrrriiiiiitttttttttt!!!!!

Begitulah kira-kira bunyinya, tanpa variasi bunyi, tanpa perpindahan nada. Menggunakan media sangat sederhana, berbahan dasar plastik, dan di dalamnya terdapat sebentuk bola yang bila ditiup akan bergetar. Menghentak pada dinding-dinding plastik, barulah kemudian terdengar bunyi istimewa ini. Istimewa karena perangkat sederhana ini, dipegang oleh beberapa orang yang bukan sembarangan. Polisi, wasit, tukang parkir, biasa menggunakan perkakas ini. Pemegang peluit haruslah tahu kapan saat yang tepat untuk membunyikannya, bahkan lebih jauh, juga memperhatikan tempat dimana peluit akan dibunyikan.

Eh bukankah peluit menjadi tidak sederhana lagi? Peluit menjadi penanda, kapan permainan sepak bola mulai dimainkan, dan diakhiri. Kapan terjadi gol, atau mungkin bahkan pemicu, seperti genderang bagi kesenangan bernama amuk suporter. Bunyinya berarti uang yang keluar, bila saat yang sama anda ditilang karena melanggar lampu merah. Peluit menjadi peringatan, bermacam arti dan makna yang melatar belakangi.

Harapan, keinginan, muara dari kesenangan atau sebuah hulu dari duka panjang. Bisa dan mungkin ditentukan oleh bunyi peluit. Saat detik-detik injury time, sebuah gol menjadi penentu kemenangan, namun mendadak musnah hanya karena bunyi istimewa ini.

Mercu suar di ujung selatan Pulau Jawa, di Pantai Pangandaran menjadi penanda. Menjadi peringatan bagi kapal-kapal yang berlayar di Samudera Hindia. Berarti penentu arah, berarti adanya sebuah pulau yang harus dihindari, atau sebuah tempat pemberhentian.

Tak jauh dari mercu suar ini, sampah pun menjadi peringatan. Keponggahan bernama kesewenangan pada ibu pertiwi, bukan lagi sekedar ranting, bungkus shampoo, deterjen atau sandal putus. Sampah yang dibawa oleh sungai, diterima dengan ikhlas oleh samudera. Sebelum kemudian, dihempaskan di bibir pantai oleh buaian ombak. Percintaan samudera dan pantai, telah menghasilkan anak-anak bernama sampah. Seandainya saja dibiarkan, mungkin akan menutup mercu suar. Menenggelamkannya dalam gunungan sampah, dalam timbunan plastik, sandal atau ranting juga kutang.

Sampah juga akan mungkin menggantikan pasir yang lazim menyelusup di sesela jejari kaki. Menimbulkan sensasi geli menyehatkan, atau tersasar di kelindan rambut gadis. Menjadi pembenaran untuk membersihkannya, atau sebenarnya itu adalah belaian?

Tangan-tangan kecil kami siang itu, tidak berarti apa-apa. Sejumput sampah yang kami ambil hari ini. Dibayar tunai, dengan beronggok yang akan datang kemudian. Tak dapat semua kami bersihkan, masih ada yang menelusup di balik tumbuhan pantai yang bikin gatal. Masih ada yang jumawa, karena panas menjadi penghalang. 

Ah tapi semoga dengan sedikit yang kami kumpulkan hari itu, menjadi peringatan. Semacam ajakan yang akan didengar oleh telinga-telinga di tempat lain. Ditindaklanjuti oleh tangan-tangan di tempat lain, untuk memungut, atau menahan diri tidak membuangnya di sembarang tempat.

Hingga kemudian, mercu suar masih berdiri tegak. Masih menjadi penanda dan peringatan. Membantu para pelaut yang tidak dapat melihat bintang karena awan menutupi. Membantu ibu tua penjaga warung, pun tukang parkir, tentu juga penjaga loket masuk yang hanya bisa korupsi sedikit. Membantu pasir di pantai tetap bertebaran, hingga pengunjung pun datang. Juga pasangan-pasangan yang berbelaian, mungkin untuk mencari pasir yang tersasar di kelindan rambut.

Peringatan juga penanda itu, memang bermacam ragam bentuknya. Seperti kecelakaan bukan karena srempetan atau senggolan. Entah bagaimana tiba-tiba ban meletus dan jatuh dengan sendirinya. Peringatan juga datang, dalam bentuk lelahnya jiwa yang kini hanya meninggalkan pusara, menjadi komoditi media, dan pengibaran setengah tiang bendera.

Semoga saja peringatan ini, adalah penanda seperti semburat senja. Sunset indah yang menandakan keseimbangan kosmos berubah. Saat terang meraja menjadi gelap yang membawa berita duka. Tapi, bukankah besok akan ada lagi fajar? Yakinlah…

Hiduplah Seperti Tukang Parkir


Kita semua tentu tahu siapa itu tukang parkir. Benar, tukang parkir itu adalah bapak-bapak atau abang-abang yang dengan tulus ikhlas menjaga kendaraan kita dengan bayaran minimal.

Tukang parkir, lebih kenal mobil dibanding saya. Sudah berpengalaman melihat berbagai jenis mobil. Mobil luar maupun dalam negeri, mobil berkarat hingga mobil yang luar biasa hebat. Ia tentu juga lebih ahli dalam dunia motor. Pakar otomotif dapat kiranya disematkan padanya.

Tukang parkir, 'meminjamkan' lahannya agar bisa ditempati sementara bagi pengendara. Setelah itu, saat pengendara ingin pergi, tukang parkir 'ikhlas' melepaskan, dengan tarif Rp 2000 untuk mobil dan Rp 1000 untuk motor.

Bayangkan, mobil seharga ratusan juta rupiah rela dilepaskan hanya dengan harga dua ribu rupiah.

Kenapa ? Jelas, karena mobil itu bukan milik tukang parkir. Tukang parkir hanya 'dititipi' sebentar saja.

Sebenarnya, begitu juga dengan manusia. Manusia, dengan segala yang ada padanya, itu semua hanya 'titipan' sementara. Namun, entah kenapa titipan itu terasa sebagai milik sendiri. Kadang kita ga sadar, semua itu bukan milik kita. Hanya karena telah lama ada pada kita bukan berarti itu milik kita.

Namun, sisi lain yang dapat dipandang, adalah dengan merasa semua hal dalam kehidupan kita adalah titipan, yang sewaktu-waktu dapat diambil kembali oleh pemiliknya, maka optimalkanlah, manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Anak adalah titipan, maka perlakukanlah sebaik mungkin. logika titipan ini mau tidak mau mengharuskan kita bersikap terbaik tiap saat, agar tidak timbul penyesalan. logika titipan menuntut manusia berubah jadi bentuk terbaiknya. Optimal, efektif, efisien.

Pesan saya, baik-baiklah pada anak, pada orang tua, pada keluarga, dan pada siapapun. Hadirkanlah pribadi yang terbaik didepan mereka. Sembunyikan muram durja, dan tunjukan senyuman padanya. Kenapa ? Karena semangat itu menular. Tidak percaya ? Coba buka, tanyakan pada mbah Google, ketik pubmed Central. Setelah menemukan jurnal terbesar kedokteran tersebut, coba ketik "mirror nerve".

Dalam penelitian, saat seorang melihat orang yang kesusahan, lalu diperiksa gelombang otaknya, maka gelombang otak mereka mirip. Dia yang kesusahan akan menularkan perasaan itu pada mereka yang melihatnya.

"Seorang mukmin adalah cerminan bagi mukmin lainnya. Apabila ia melihat aib pada saudaranya, maka ia berusaha memperbaikinya" - Hadits

Luar biasa bukan ? Jadi, mari belajar pada tukang parkir.

15 Mei 2012

Jenis-jenis Kualitas Sikap Mental Guru


Dalam dunia pendidikan dan dalam buku-buku tentang pendidikan dan keguruan selama ini, klasifikasi guru sejauh ini paling tidak baru dibuat baru di sekitar dua hal: Pertama, kualitas guru berdasarkan jenjang pendidikannya atau kelulusannya (SPG/PGA, D2, D3, Sarjana). Kedua, kelompok guru berdasarkan bidang studi yang diasuhnya (misalnya guru IPA, guru matematika, guru agama, guru IPS dst). Klasifikasi jenis-jenis guru sepert ini dampaknya hanya pada penguasaan materi pendidikan. Padahal, salah satu problem besar pendidikan adalah masalah moral dan akhlak sebagai diantara tujuan utama pendidikan. Sesungguhnya, klasifikasika guru tidak hanya yang disebut di atas. Tulisan ini menguraikan lima jenis guru berdasarkan kualitas sikap mentalnya dalam mengajar. Jenis-jenis sikap berdasarkam karakter mental ini memiliki pengaruh penting terhadap keberhasilan guru dalam mengajar. Klasifikasi karakter mental guru ini bisa diawasi oleh pimpinan sekolah, pengawas, dewan sekolah bahkan oleh murid sendiri.

1. Guru Sasar
Guru sasar adalah guru yang tidak sesuai antara statusnya sebagai guru dengan perilakunya. Tidak sesuai juga antara kata-katanya dengan perbuatannya, antara seruan dan sikapnya sendiri. Guru yang tidak mencerminkan dirinya sebagai guru. Misalnya, akhlaknya kurang baik dan tidak memiliki sifat seorang pendidik. Hasilnya, bukan membawa kemajuan terhadap murid-muridnya tapi malah memberikan dampak buruk dan menyesatkan. Tipe ini adalah mereka yang tidak memiliki mental guru tapi terpaksa menjadi guru, akhirnya menjadi guru yang kesasar. Guru sasar terpaksa menjadi guru daripada menganggur, tidak punya pekerjaan lain dan seterusnya.
Secara profesional, guru mismatch (latar pendidikan dengan bidang studi) adalah termasuk guru sasar terutama bila dirasakan murid tidak membawa kemajuan dalam memahami pelajaran. Disebut guru sasar karena tidak nyambung antara latar belakang pendidikan dengan pekerjaannya sebagai guru. Ada satu-dua kasus guru mismatch berdampak positif terhadap kemajuan murid dan sekolah, karena disebabkan beberapa hal: (1) Tidak memiliki latar belakang ilmu pendidikan, tetapi berbakat jadi guru, atau mempunyai mental guru, senang membimbing, mengarahkan dsb. (2) Rajin dan tekun mengembangkan diri untuk menjadi guru yang baik sehingga ia mampu mengajar dengan baik, mengerjakan tugasnya dengan baik, bertanggung jawab sebagai guru dsb. Namun demikian, tuntutan profesional tetap mengharuskan seorang guru harus memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan apa yang diajarkannya.

2. Guru Makelar
Guru yang kemampuannya lebih pada mengutip-ngutip pikiran orang, menghapal dan menyebutkan pendapat-pendapat orang. Ia menjadi “makelar” ilmu orang lain. Banyak mengutip pendapat orang lain tapi tidak kritis, tidak punya refleksi, jarang memiliki pendapat sendiri, ujung-ujungnya tidak punya pendirian. Kuat dalam hafalan tapi kurang memiliki fikiran dan pendapat sendiri. Lebih buruk dari guru makelar adalah guru yang kesukaannya mendiktekan pelajaran untuk dicatat secara pasif oleh murid-muridnya.

3. Guru Layar
Guru yang kesenangannya menceritakan kemampuan-kemampuannya, pengalaman-pengalamannya, kehebatan-kehebatannya, kelebihan-kelebihannya di depan murid-muridnya. Hal itu dilakukan tanpa berfikir penting tidaknya, manfaat tidaknya, relevan tidaknya kesenangan menceritakan diri dengan pelajaran yang sedang dibahas di kelas. Dia berlayar dalam pengalamannya. Dia senang kalau sudah bercerita tentang pengalamannya, “tujuannya” adalah pengumuman bahwa dia hebat dst.

4. Guru Bayar
Guru yang melakukan fungsi pendidikan karena dia dibayar oleh status, peranan, pekerjaan atau lingkungannya sebagai guru, tanpa dia sendiri menyadarinya. Dia melakukan sikap-sikap keguruan dan kependidikan karena dia merasa dirinya sebagai guru. Misalnya, berpenampilan rapih, bersikap manis, bertutur baik, sopan dan ramah karena dia merasa sebagai guru. Status guru membentuknya seperti itu. Ketika tidak menjadi guru sikapnya berubah. Sikap-sikap baik tersebut bukan lahir dari sikap mentalnya sendiri, bukan pendapatnya sendiri yang kuat dan kukuh. Ciri guru bayar adalah melakukan fungsi-fungsi keguruan tetapi tidak dibarengi dengan penjiwaan, tidak memiliki ekspresi emosionalnya sebagai guru sehingga umumnya kurang kreatif sebagai guru. Guru bayar menjadi guru bila di sekolah, di luar sekolah lain lagi. Guru bayar umumnya adalah pengajar bukan pendidik.

5. Guru Besar
Guru besar disini maksudnya bukan doktor atau profesor karena itu menyangkut ilmu. Guru besar yang lebih hebat adalah guru besar dalam hal sikap mental. Guru besar ilmu banyak yang tidak memiliki mental pendidik dan sikapnya tidak terpuji. Guru besar disini maksudnya guru yang pandai membesarkan hati, harapan dan cita-cita murid-muridnya, guru yang pandai menumbuhkan motivasi dan mendorong murid-muridnya untuk maju. Guru yang pandai membesarkan keinginan sehingga anak didiknya merasa terdorong, termotivasi dan terbangun jiwanya. Guru tipe ini sikapnya arif, mentalnya dewasa dan matang, tidak mudah menyalahkan, ucapannya sejuk dan enak didengar, dan seorang motivator yang baik. Guru besar selalu disukai murid-muridnya.

Refleksi
Yang terbaik dari kelima jenis itu tentu saja adalah guru besar. Guru besar adalah guru yang baik, guru sejati, pendidik yang sebenarnya. Bila sekolah ingin maju, perbanyaklah guru besar di sekolah. Arahkanlah guru-guru yang ada di sekolah untuk menjadi atau memiliki mental guru besar melalui program-program pelatihan, pendidikan mental, perluasan wawasan dan peningkatan jenjang pendidikan. Kelompok guru besarlah yang akan memiliki dampak positif terhadap anak didik dan dunia pendidikan secara umum. Mental guru besar lah yang akan melahirkan murid-murid yang sukses dan generasi muda yang berakhlak mulia yang selama ini didambakan oleh orang tua dan masyarakat. Klasifikasi sikap mental guru ini bisa melibatkan evaluasi dari kepala sekolah, pengawas, masyarakat dan murid-murid secara tidak langsung demi kemajuan pendidikan.

14 Tahun Reformasi, Banyak Aktivis Reformasi Ikuti Perilaku Korup


Peristiwa kerusuhan di Jakarta pada 13 Mei 1998, merupakan tonggal awal yang memicu gerakan reformasi. Bagaimana wajah Indonhesia kini?

Kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia masih mengidap sejumlah potret negatif. Di antaranya, kasus korupsi politik yang berimplikasi pada banyak segi kehidupan, seperti demokrasi, ekonomi, hukum. Selain itu, berpindahnya idealisme hukum dan politik beralih menjadi pragmatisme hukum dan politik.

Fakta adanya sikap ketidakpercayaan masyarakat pada partai politik dan politisi dalam menyelesaikan persoalan-persoalan kebangsaan dan kenegaraan, memperjelas akan kasus kemiskinan, korupsi dan kerusakan lingkungan dll, belum tertangani.

Sementara sisi, pada kenyataannya, kita melihat penegakkan hukum masih bersifat konvensional yakni penegakkan hukum dengan menggunakan pendekatan rest and order atau stabilitas dan keamanan. Pendekatan model ini, menjadi andalan utama dalam pemerintahan Orde Baru yang melahirkan banyak korban.

Terkait dengan reformasi yang telah berlangsung selaman14 tahun, bagaimana pandangan para pakar?

Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Andalas, Saldi Isra, menilai sejumlah aktivis 1998 yang ikut memperjuangkan reformasi semakin tidak jelas arah tujuannya. Mereka yang seharusnya berada di garda terdepan dalam upaya pemberantasan korupsi, yang merupakan salah satu agenda reformasi, malah banyak yang terjerumus dalam perilaku korupsi itu.

"Yang saya amati, mereka yang saat ini masuk dalam struktur kekuasaan , DPR ataupun pemerintah misalnya, semakin tidak jelas. Harusnya mereka ada di garda terdepan dalam upaya pemberantasan korupsi," kata Saldi, Minggu (13/5).

Menurut Saldi, mereka yang dulu mencela praktik korupsi dan ikut memunculkan reformasi yang beragendakan pemberantasan korupsi, harusnya bertanggung jawab dengan apa yang mereka perjuangkan dulu. Mereka yang justru saat ini menjadi bagian dari praktik tindak pidana korupsi, telah mengkhianati cita-cita yang dulu telah diperjuangkan bersama.

Namun, Saldi tidak mengatakan bahwa agenda reformasi yang telah berjalan selama 14 tahun itu telah gagal. Menurutnya, pertarungan hingga saat ini masih terus terjadi antara perilaku korup dengan penentangnya. "Tapi banyak juga mereka yang justru terperosok ke dalam pelaku korup," kata Saldi yang merupakan bagian dari aktivis 1998 ini.

Sementara itu, salah satu agenda reformasi di Indonesia adalah pemberantasan korupsi. Namun, setelah 14 tahun reformasi terjadi yang ditandai runtuhnya rezim orde baru, perilaku korupsi di Indonesia tidak begitu saja hilang.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lembaga yang didirikan pada era reformasi untuk memberantas korupsi di Indonesia angkat bicara soal masih adanya tindak pidana korupsi di Indonesia. Menurut Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, pemberantasan korupsi bukan hanya menjadi bagian dari agenda reformasi tetapi sudah harus menjadi peradaban sebuah bangsa.

"Maksudnya adalah pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan cara sistematis, terstruktur, dan fundamental. Tidak ada satu negara pun yang mampu menyejahterakan bangsanya tanpa melakukan pemberantasan korupsi yang diiringi oleh rasa keadilan dan kepastian hukum," kata Bambang, kemarin.

Menurut Bambang, jika korupsi tidak menjadi suatu peradaban sebuah bangsa, maka ia akan menghancurkan bangsa itu sendiri. Misalnya, sejumlah negara di Afrika dan Asia sistem pemerintahannya jatuh lantaran maraknya praktik tindak pidana korupsi.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui belum ada peningkatan secara optimal dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia sejak 14 tahun reformasi terjadi di Indonesia. Namun, selama 13 tahun itu, pemberantasan korupsi di Indonesia selalu menunjukan tren positif.

"Dalam konteks Indonesia, ada progres walau belum sangat optimal, Indonesia satu-satunya negara di dunia yang mampu meningkatkan 0.7 poin dalam indeks persepsi korupsi dalam waktu lima tahun," kata Bambang Widjajanto.

Selain itu, Bambang mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu negara yang bisa menjadi salah satu contoh menarik dalam upaya pemberantasan korupsi. Di mana, tingkat partisipasi publik dalam memerangi korupsi sangat tinggi.

Usia reformasi di Indonesia sudah 14 tahun. Gerakan reformasi 1998 yang dimotori oleh mahasiwa itu mengagendakan sejumlah hal, salah satunya adalah pemberantasan korupsi. Namun, hingga saat ini, praktik korupsi di Indonesia belum benar-benar habis. Masih ada praktik-praktik korupsi yang dilakukan oleh penyelenggara negara maupun aparat birokrasi dan pihak swasta.

14 Mei 2012

Menulis Adalah Sebuah Kemerdekaan


Menulis adalah sebuah kemerdekaan bagi setiap orang. Siapa pun orangnya berhak menulis apa saja, asalkan tidak merampas kemerdekaan orang lain. Hal itu karena setiap orang mempunyai kebebasan untuk menulis apa saja tanpa ada yang berhak mengarahkan, mengatur apalagi mendikte. Kritik dan masukan adalah sebuah input yang bisa menjadi perbaikan, tapi tidak mutlak. Penulis mempunyai kebebasan untuk memilih, mau menulis apa, mau tidak menulis apa.

Sejelek apapun sebuah tulisan tetaplah tulisan, sama seperti tulisan sebagus apapun. Sejatinya penulis, menulis, dan tulisan tidaklah bersifat otoritatif. Ketiganya ada karena proses sebelumnya. Ada yang berproses singkat, sedang, dan panjang.

Sejatinya penulis akan selalu diuji seiring proses kepenulisannya. Ujian bisa berupa kejenuhan, kritikan, caci maki, pemangkasan sebuah proses, dan sebagainya.

Saya berkeyakinan menulis bukanlah masalah bakat, tetapi kerja keras, semangat, dan kemauan. Kerja keras untuk selalu belajar dengan tekun melalui latihan menulis yang kontinyu dan membaca bacaan yang bermanfaat. Semangat yang selalu dihidupkan bagaimana pun kondisinya. Kemauan yang kuat untuk terus menulis dan berproses menjadi lebih baik.

Jika ada cibiran, sejatinya cibiran itu telah memangkas sebuah proses. Cibiran itu melupakan bahwa menulis bukanlah pekerjaan pasti jadi dan langsung jadi. Menulis seperti membuat lukisan yang membutuhkan kesabaran untuk memoleskan kata-kata menjadi gambaran makna yang ada pada sebuah tulisan.

Dibutuhkan ketegaran hati sekeras batu karang, kekokohan prinsip sekokoh pohon kopi, kekuatan batin sekuat baja. Hal itu agar penulis selalu eksis dan tak mudah patah semangat.

Proses menjadi penulis merupakan sesuatu yang sering luput dari pengamatan. Proses merupakan jalan panjang yang sepi. Banyak orang memandangnya sebelah mata, mencibir, mencaci, dan melemahkan. Orang lebih senang dengan hasil yang gemilang. Ronggeng Dukuh Paruk, Ayat-Ayat Cinta, Laskar Pelangi merupakan sedikit contoh sebuah hasil yang gemilang. Seperti sebuah pesta kembang api di malam tahun baru. Orang suka melihat dan merayakannya.

Namun yang perlu diyakini adalah proses akan menghasilkan sebuah hasil yang gemilang. Jalan sepi akan menjadi ramai oleh gemerlap kembang api. Milikilah kerja keras, semangat, dan kemauan. Merdekalah dalam menulis!

Kopi & Cangkir


Dalam sebuah acara reuni , beberapa alumni Universitas Barkeley, California, menjumpai dosen kampus mereka dulu.

Melihat para alumni tersebut rame - rame membicarakan kesuksesan mereka, professor tersebut segera ke dapur dan mengambil seteko kopi panas dan beberapa cangkir kopi yang berbeda - beda.

Mulai dari cangkir yang terbuat dari kristal , kaca, melamin dan plastik.

Professor itu menyuruh para alumni untuk mengambil cangkir & mengisinya dengan kopi.

Setelah masing - masing alumni sudah mengisi cangkirnya dengan kopi, professor berkata, "Perhatikanlah bahwa kalian semua memilih cangkir yang bagus dan kini yang tersisa hanyalah cangkir yang murah dan tidak menarik.

Memilih hal yang terbaik adalah wajar & manusiawi.

Namun persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yang bagus, perasaan kalian mulai terganggu.

Kalian secara otomatis melihat cangkir yang dipegang orang lain & mulai membandingkannya.

Pikiran kalian terfokus pada cangkir , padahal yang kalian nikmati bukanlah cangkirnya melainkan kopinya.

" Hidup kita seperti kopi dalam analogi tersebut diatas, sedangkan cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan, dan harta benda yang kita miliki."

Pesan moralnya, jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yang kita nikmati.

Cangkir bukanlah yang utama, kualitas kopi itulah yang terpenting.

Jangan berpikir bahwa kekayaan yang melimpah, karier yang bagus & pekerjaan yang mapan merupakan jaminan kebahagiaan.

Itu konsep yang sangat keliru.

Kualitas hidup kita ditentukan oleh " Apa yang ada didalam" bukan "Apa yang kelihatan dari luar".

Apa gunanya kita memiliki segalanya, namun kita tidak pernah merasakan damai, sukacita, dan kebahagiaan di dalam kehidupan kita ?

Itu sangat menyedihkan, karena itu sama seperti kita menikmati kopi basi yang disajikan di sebuah cangkir kristal yang mewah dan mahal.

" Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus kualitas kopinya. " Selamat menikmati secangkir kopi ... kehidupan !!!

Nasihat dan Prasangka


Nasihat-menasihati merupakan salah satu kebiasaan orang muslim, yang belum terbiasa hendaknya mulai dibiasakan. Menasihati juga ada aturan mainnya, tidak serampangan yang bisa melukai hati orang lain. Dalam surah favorit saya dan favorit anak SD atau TK, bahwa jika tidak mau rugi maka hendaknya kita saling menasihati.

Kita simak perkataan ulama berikut, “Aku tidak pernah menyesali apa yang tidak aku ucapkan, namun aku sering sekali menyesali perkataan yang aku ucapkan. Ketahuilah, lisan yang nista lebih membahayakan pemiliknya daripada membahayakan orang lain yang menjadi korbannya” (mengutip perkataan, Dr. Aidh Bin Abdullah Al-Qarni, MA.).
Kita sering mendengar lidah tidak bertulang, sehingga yang dikatakan cenderung tidak mencari tegakan apa yang dikatakannya.

Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini: ”Aku peringatkan kepada kalian tentang prasangka, karena sesungguhnya prasangka adalah perkataan yang paling bohong, dan janganlah kalian berusaha untuk mendapatkan informasi tentang kejelekan dan mencari-cari kesalahan orang lain, jangan pula saling dengki, saling benci, saling memusuhi, jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara” (H.R Bukhari, no (6064) dan Muslim, no (2563).

Berprasangka boleh dan tidak dilarang, asalkan berprasangka yang baik-baik. Sehingga untuk mencari kebenaran dari prasangka itu tentunya kita harus mencari tahu dari sumber aslinya, jangan mudah terpancing perkataan orang lain atau media. Meskipun banyak sekarang yang mudah percaya media dari pada teman karibnya sendiri. Islam mengajarkan tabayun (cross-check langsung) dalam mencari kebenaran berita.

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al Hujuraat [49]: 12)

“Tahukah kalian apa itu ghibah?” Jawab para sahabat: “Allah dan rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Maka kata Nabi SAW: “Engkau membicarakan saudaramu tentang apa yang tidak disukainya.” Kata para sahabat: “Bagaimana jika pada diri saudara kami itu benar ada hal yang dibicarakan itu?” Jawab Nabi SAW: “Jika apa yang kamu bicarakan benar-benar ada padanya maka kamu telah mengghibah-nya, dan jika apa yang kamu bicarakan tidak ada padanya maka kamu telah membuat kedustaan atasnya.”(HR Muslim/2589, Abu Daud 4874, Tirmidzi 1935)

Abdullah bin Umar RA menyampaikan hadits yang sama, ia berkata, “suatu hari Rasulullah SAW naik ke atas mimbar, lalu menyeru dengan suara yang tinggi: “Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, janganlah menjelekkan mereka, jangan mencari cari aurat mereka. Karena orang yang suka mencari cari aurat saudaranya sesama muslim, Allah akan mencari cari auratnya. Dan siapa yang dicari cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya walau ia berada di tengah tempat tinggalnya.”” (HR. At Tirmidzi no. 2032, HR. Ahmad 4/420. 421, 424 dan Abu Dawud no. 4880. Hadits shahih). Yang dimaksud dengan aurat di sini adalah aib/cela atau cacat, kejelekan dan kesalahan. Dilarang mencari cari kejelekan/kesalahan seorang muslim untuk kemudian diungkapkan kepada manusia – tuhfatul Ahwadzi).

sumber : dakwatuna.com

nuptk.webbrowser.exe | Daftar Data NUPTK Online 2012


Update Data NUPTK 2012 Terbaru - NUPTK - Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah nomor identitas yang bersifat nasional untuk seluruh PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan). NUPTK terdiri dari 16 angka yang bersifat tetap karena NUPTK yang dimiliki seorang PTK tidak akan berubah meskipun yang bersangkutan telah berpindah tempat mengajar atau terjadi perubahan data periwayatan. Maka lakukanlah pemutakhiran data atau update data anda di tahun ini bila anda belum melakukan update data. Hal ini sangat berguna untuk anda dalam proses Sertifikasi maupun kenaikan jabatan.

Untuk Mengetahui Data NUPTK yang sudah terdaftar dengan statusnya anda bisa mengunakan software yang sudah sangat populer yaitu nuptkwebbrowser.exe. dimana dengan software ini segala kesulita dalam mencari status NUPTK dapat diatasi dengan mudah. atau jika anda tidak menemukannya anda bisa juga kunjungi situs NUPTK Kemendikbud

Sebagai tambahan dari kami bahwa software nuptkwebbrowser memiliki banyak kelebihan dari cara yang lain yang pernah ada. Yaitu :
  • Tidak perlu menginstal
  • Dapat menampilkan data PTK per sekolah (sebelumnya, data yang dipublikasikan melalui www.nuptk.info adalah per kab/kota dan harus diunduh)
  • Data dilihat langsung (nggak perlu doooloood)
  • Data usulan baru dapat dipantau
  • Menampilkan nomor Peg_ID

Berikut ini adalah contoh dari tampilan daftar NUPTK menggunakan webbrowser



Kami tidak lupa mengucapkan selamat untuk anda yang telah terregistrasi di NUPTK 2012 ini. Tingkatkan terus kualitas pendidikan Nasional dengan penuh semangat dan ikhlas.Jika anda ingin menunduh bisa ikuti lingk nuptk.webbrowser.exe

Terima kasih atas kunjungannya 










Cara Melihat Data NUPTK 2012


Cara Melihat Data NUPTK 2012 Terbaru - Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan sangat unik dengan 16 digit nomor yang tidak memiliki kembaran se Indonesia. dimana dengan Nomor Unik tersebut setiap pendidik dapat menggunakannya kemanapun atau dimana pun dia berada. Maksudnya meskipun Tenaga Pendidik itu pindah tempat atau pindah tempat mengajar namun NUPTK nya tidak berubah. untuk maksud tersebut itulah kami disini akan memberikan tips Cara Melihat Data NUPTK 2012 Terbaru yang diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

Cara melihat Data NUPTK 2012 bisa dengan menggunakan software atau perangkat lunak yang dihubungkan langsung dengan NUPTK kemendikbud. atau anda bisa mencoba untuk melihatnya di nuptk.kemendikbud.go.id

Cara melihat data nuptk 2012 yang lain adalah dengan mengirim SMS ke kontak layanan yaitu dengan cara seperti berikut ini :

Anda kirim sms ke no: 081218582888 Format Pengiriman: Nuptk#nama lengkap#tempat lahir#tanggal lahir

Contoh: Nuptk#yudi supriadi#ciamis#28-05-1974

Tahukan anda manfaat dari NUPTK itu sendiri bagi anda? Manfaat untuk tenaga pendidik yang memiki NUPTK adalah dapat kami jelaskan seperti berikut ini sebagai mana dijelaskan oleh kemendikbud :
  • Berpartisipasi dalam sebuah proses/mekanisme pendataan secara nasional sehingga dapat membantu pemerintah dalam merencanakan berbagai program peningkatan kesejahteraan bagi tenaga pendidik.
  • Mendapatkan nomor identifikasi resmi dan bersifat resmi dan bersifat nasional dalam mengikuti berbagai program/kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat/daerah.
  • Kenaikan pangkat dan berbagai hal yang berhubungan dengan kepegawaian sangat berhubungan erat dengan NUPTK.

Karena demikian bergunanya manfaat dari data NUPTK maka kami anjurkan dengan sangat agar setiap PTK (anda sebagai guru) untuk segera memperbaharui data anda di kemendikbud dengan cara Update Data NUPTK.