05 Februari 2012

Over View Ruang Multi Media SMP Negeri 1 Gekbrong Kabupaten Cianjur


Pengertian Ruang dan Multimedia
Ruang adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan. Dalam hal ini adalah kegiatan pendidikan yaitu proses belajar mengajar. Sedangkan multimedia berasal dari dua kata yaitu multi dan media, multi berarti beberapa dan media berarti sarana atau alat. Kata multimedia sendiri sebenarnya sudah ada sebelum komputer seperti saat ini dan lebih banyak di pakai di dunia hiburan seperti pementasan teater multimedia yang sudah ada sejak lama yaitu satu bentuk pementasan teater yang didukung oleh banyak alat bantu seperti pengeras suara, lampu panggung, gambar bergerak pada latar dan sebagainya ( Asa Briggs dan Peter Burke,2006:50 ). Di dunia home electronics juga di kenal televisi digital multimedia yang artinya televisi tersebut dapat mendukung penggunaan banyak alat seperti menerima masukan dari cd player, game player dan lain sebagainya. Masuk ke dunia komputer yang booming dengan embel embel multimedia ketika produk sound card, produk tv card, produk graphic card masuk sebagai perluasan fungsi komputer pada dekade 90-an. Saat itu komputer menjadi semakin fleksibel penggunaannya tidak hanya untuk melakukan kegiatan komputing seperti pada awal awal kehadiran komputer tetapi memiliki fungsi tambahan untuk memainkan lagu, menerima sinyal televisi, memainkan film dan sebagainya. Produk ini laku di pasaran dan saat ini semua device tambahan tersebut menjadi standar untuk semua produk komputer khususnya Personal Computer. Untuk produk produk server device tambahan tersebut hampir tidak digunakan.

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi ( wikipedia.org.id ). Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia Game.

Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.

Fungsi ruang dan multimedia bagi pembelajaran
Ruang multimedia berfungsi untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang memerlukan alat-alat pembelajaran baik berupa audio maupun visual.

Menurut Eveline Siregar dan Dewi Salma dalam bukunya yang berjudul Mozaik Teknologi Pendidikan ( 2007 : 6 ) dikatakan bahwa fungsi media pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Fungsi AVA ( Audiovisual Aids atau Teaching Aids ) berfungsi untuk memberikan pengalaman yang konkret kepada siswa.
2. Fungsi Komunikasi

Media berasal dari kata medium ( singular ) yang artinya “ in between “ ( di antara ). Jadi media berada di tengah ( di antara ) dua hal, yaitu yang menulis/membuat media ( dalam komunikasi disebut komunikator atau sumber/source ) dan orang yang menerima ( membaca, melihat, mendengar) media ( dalam komunikasi disebut receiver, penerima, audience, atau komunikan ) Media yang dibuat ( ditulis dalam bentuk modul dan lain-lain dibuat dalam bentuk film, slide, OHP dan sebagainya ) memuat pesan (message ) yang akan disampaikan (ditransmisikan) kepada penerima. Dalam komunikasi tatap muka ( face to face communication ), pembicara ( komunikator ) langsung berhadapan dalam menyampaikan pesannya kepada penerima ( audience ), tanpa adanya perantara ( medium ) yang digunakan. Dengan meletakkan pesan yan ghendak disampaikan ke dalam suatu format media tertentu ( buku, film, slide, dan sebagainya ) yang dinamakan kegiatan encoding, maka komunikator tidak perlu lagi berhadapan langsung dengan pihak penerima. Komunikasi masih dapat berlangsung melalui media tersebut. Si penerima perlu melakukan kegiatan decoding terhadap media yang dihadapkan kepadanya.

Inilah fungsi yang kedua dari media pembelajaran yaitu sebagai sarana komunikasui dan interaksi antara siswa dengan media tersebut, dan dengan demikian merupakan sumber belajar yang penting.

Sedangkan menurut Rahardjo (1991) menyatakan bahwa media dalam arti yang terbatas, yaitu sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti media sebagai alat bantu yang digunakan guru untuk:
1. memotivasi belajar peserta didik
2. memperjelas informasi/pesan pengajaran
3. memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting
4. memberi variasi pengajaran
5. memperjelas struktur pengajaran.

Di sini media memiliki fungsi yang jelas yaitu memperjelas, memudahkan dan membuat menarik pesan kurikulum yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik sehingga dapat memotivasi belajarnya dan mengefisienkan proses belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan mudah bila dibantu dengan sarana visual, di mana 11% dari yang dipelajari terjadi lewat indera pendengaran, sedangkan 83% lewat indera penglihatan. Di samping itu dikemukakan bahwa kita hanya dapat mengingat 20% dari apa yang kita dengar, namun dapat mengingat 50% dari apa yang dilihat dan didengar.

Bentuk-bentuk penyajian materi dengan menggunakan ruang multimedia
Pada saat ini kita dihadapkan pada pilihan media yang banyak sekali. Berbagai usaha telah dilakkan utuk membagi-bagi media dalam klasifikasi kategori atau golongan tertentu, didasarkan pada kemampuannya, bentuk fisiknya, biaya dan sebagainya. Salah satu penggolongan media yang dilakukan oleh Schramm, misalnya adalah “ media besar “ dan “ media kecil “. Media besar memerlukan biaya investasi besar dan perlu digunakan secara meluas untuk mencapai skala ekonomis, dan media kecil adalah yang sederhana dan dapat dipakai secara lebih luwes.

Pengklasifikasian media berdasarkan ciri-ciri tertentu itu dikenal dengan sebutan taksonomi media. Karena pada dasarnya media pembelajaran yang banyak dipergunakan adalah media komunikasi, maka dallam pembahasan taksonomi ini dipakai taksonomi media komunikasi. Dasar taksonomi yang dipakai di sini adalah yang dibuat oleh Haney dan Ullmer ( 1981 ).

Menurut Haney dan Ulmer ada tiga kategori utama berbagai bentuk media pembelajaran itu. Pertama, media yang mampu menyajikan informasi karena itu disebut media penyaji; kedua, media yang mengandung informasi dan disebut media objek; ketiga, media yang memungkinkan untuk berinteraksi, dan kerna itu disebut media interaktif ( Prof. Yusufhadi Miarso, 2005 : 462 ).

Media Penyaji berbentuk antara lain :
1. Kelompok satu : Grafis, Bahan cetak, dan Gambar diam
Ketiga bentuk media ini memang mempunyai perbedaan pokok, bahan cetak mempunyai simbol huruf dan angka, grafis di buat melalui proses gambar, dan gambar diam di buat melalui proses fotografi. Tetapi ketiganya dapat dikelompokkan menjadi satu karena mereka memakai bentuk penyajian yang sama, yaitu visual diam, dan kesemuanya memperagakan pesan yang disampaikan secara langsung.

2. Kelompok dua : Media proyeksi diam
Kelompok ini meliputi film bingkai ( slides ), film rangkai ( filmstrip ) dan transparansi, termasuk dengan sarana proyeksi masing-masing ditambah dengan proyektor pantul (opaque projector) yang kadang-kadang digunakan beserta bahan-bahannya.

3. Kelompok ketiga : Media audio
Media audio hanya menyalurkan dalam bentuk bunyi. Bahan audio yang paling umum dipakai dalam mengajar adalah rekaman dalam bentuk pita dan piringa hitam. Keduanya merupakan media yang mainkan kembali, dengan alat perekam yang menggunakan pita terbuka ( reel to reel ), atau kaset, sedang untuk mendengarkan piringan hitam ada berbagai macam cara gramofon yang tersedia.

4. Kelompok keempat : Audio ditambah media visual diam
Media yang termasuk dalam kelompok ini biasanya merupakan kombinasi rekaman audio dan bahan-bahan visul diam Salah satu bentuk yang paling lazim adalah film rangkai suara, yang biasanya menggunakan rekaman yang disinkronisasikan dengan gambar pada film rangkai.

5. Kelompok lima : Gambar hidup ( film )
Media presentasi yang oaking canggih adalah media yang dapat menyampaikan lima macam bentuk informasi : gambar, garis, simbol, suara dan gerakkan. Media itu adalah gambar hidup ( film ) dan televisi. Tetapi sungguhpun demikian tak semua jenis televisi dan film dapat menyampaikan semua jenis informasi. Film bisu umpamanya, dengan sendirinya tidak dapat mengeluarkan suara.

6. Kelompok keenam : Televisi
Televisi memang memberikan penyajian yang seruoa dengan film tetapi menggunakan proses elektronis dalam merekam, menyalurkan, dan memperagakan gambar. Jadi televisi mempunyai karakteristik produksi dan transmisi yang sangat berbeda dari film. Ada berbagai bentuk televisi yaitu televisi untuk siaran, telivisi siaran terbatas, dan papan tulis jarak jauh ( telewriting ) yang kurang dikenal.

7. Kelompok ketujuh : Multimedia
Oleh karena berbagai media dapat dikombinasikan dengan yang lain dalam berbagai cara, barangkali agak terlalu berlebihan untuk menamakan kelompok ini sebagai kelompok media tersendiri. Namun kita masih dapat mengenali beberapa sifat dasar dari sistem multimedia ini. Pengertian multimedia merujuk pada berbagai bahan belajar yang membentuk satu unit atau yang terpadu, dan yang dikombinasikan atau “ dipaketkan “ dalam bentuk modul dan disebut sebagai “ kit “, yang dapat digunakan untuk belajar mandiri atau kelompok tanpa harus didampingi oleh guru.

Media objek
Media objek adalah benda tiga dimensi yang mengandung informasi tidak dalam bentuk penyajian tetapi melalui ciri fisiknya seoerti ukuran beratnya, bentuknya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan sebagainya. Media objek meliput dua kelompok, yaitu objek yang sebenarnya dan objek pengganti.

Media interaktif
Karakteristik terpenting kelompok ini adalah bahwa siswa tidak hanya memperhatikan penyajian atau objek, tetapi dipaksa untuk berinteraksi selama mengikuti pelajaran. Paling sedikit ada tiga macam interaksi yang dapat diidentifikasi. Pada tingkat pertama siswa berinteraksi dengan sebuah program, misalnya mengisi blanko pada teks yang terprogram. Tingkat berikutnya siswa berinteraksi dengan mesin, misalnya mesin pembelajaran, simulator, laboratorium bahasa atau terminal komputer. Bentuk ketiga media interaktif adalah yang mengatur interaksi antarsiswa secara teratur tetapi tidak terprogram.

Adapun bentuk-bentuk penyajian yang digunakan oleh guru Pkn dalam menyamapaikan materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan ruang multi media di SMP Negeri 1 Gekbrong adalah sebagai berikut :

Aktivitas Guru
Menyiapkan alat dan bahan untuk presentasi
Sebelum memulai pembelajaran, guru harus menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan ruang multimedia adalah sebagai berikut :

Alat
Komputer baik dalam bentuk PC ataupun Laptop
Komputer ataupun Laptop yang digunakan disini sebagai alat visual yang akan digunakan oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam mempresentasikan materi yang akan disampaikan. Komputer yang tersedia di ruang multimedia adalah standar Pentium 4 yang telah terkoneksi dengan jaringan internet, yang memudahkan guru maupun siswa untuk melakukan browsing pada saat pembelajaran berlangsung.

LCD Proyektor
Adalah yang dihubungkan ke Komputer atau laptop dalam membantu siswa dan guru melakukan presentasi di depan kelas agar tampilan lebih jelas dan terang.

Di SMP Negeri 1 Gekbrong untuk penyediaan sarana penunjang dalam pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi sudah tersedia sebanyak 5 buah LCD Proyektor sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan baik di kelas maupun di ruang multimedia sendiri.

Sound system
Suatu kelengkapan yang diperlukan untuk mendukung perangkat lunak yang berada di ruang multi media tersebut, seperti speaker dan mixing

Bahan
Bahan yang dimaksud di sini adalah bahan ajar yang digunakan oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam menyampaikan materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Sebelum guru Pendidikan Kewarganegaraan melakukan presentasi di depan kelas, siswa diberi berupa point of talks ( poin-poin penting yang akan disampaikan ) kepada siswa dalam bentuk slide-slide presentasi yang telah di download siswa melalui website SMA Mujahidin yaitu di www.smamujahidin-ptk.sch.id

Guru mempresentasikan materi pembelajaran
Karena dalam materi yang akan disampaikan guru Pendidikan Kewarganegaraan ada dalam bentuk video dan artikel-artikel yang diambil dari internet, maka internet di ruang multimedia harus dalam keadaan online. Faktor aliran listrik yang stabil disini sangat menentukan proses pembelajaran akan berjalan dengan baik. Karena apabila listrik dalam keadaan mati maka internet tidak dapat online. Dan beberapa slide-slide yang telah dirancang khusus dengan menghyperlinkan materi tersebut ke internet tidak akan bisa ditampilkan. Terutama slide-slide yang menampilkan video yang diambil dari situs www.youtube.com.

Memberikan tugas kepada siswa
Setelah semua slide-slide ditampilkan, maka pada akhir pelajaran guru Pendidikan Kewarganegaraan memberikan tugas kepada siswa dalam bentuk tugas individu maupun kelompok. Tugas-tugas tersebut sudah di upload oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan ke situs SMP Negeri 1 Gekbrong dan siswa tinggal mengdownload tugas tersebut yang sudah dilengkapi dengan petunjuk pengerjaan dan deadline pengumpulan tugas yang nantiny akan dikumpulkan via email guru PKn.

Aktivitas Siswa
Memperhatikan dan mendengarkan presentasi guru
Pada saat guru menjelaskan setiap slide-slide materi, siswa harus memperhatikan dengan baik supaya apa yang disampaikan guru Pendidikan Kewarganegaraan dapat dipahami. Pembelajaran begitu sangat menarik perhatian siswa karena kombinasi presentasi yang dilakukan guru Pendidikan Kewarganegaraan sangat bervariasi. Penggunaan animasi dan effek-effek khusus, serta video pembelajaran yang membuat siswa memperhatikan pembelajaran tersebut dengan sunggug-sungguh.

Bertanya terhadap materi yang tidak dimengerti
Materi-materi yang telah disampaikan oleh Guru Pendidikan Kewarganegaraan akan ditanggapi oleh siswa dalam bentuk tanya jawab. Hasil dari diskusi ini yang nantinya akan disimpulkan bersama oleh guru dan siswa dan menjadi akhir dari pembelajaran.

Mengerjakan tugas
Setelah guru menginformasikan bahwa tugas dapat didownload oleh siswa di situs SMA Mujahidin, maka untuk pertemuan selanjutnya tugas tersebut akan dipresentasikan oleh siswa dalam bentuk tugas kelompok. Sedangkan tugas individu dikerjakan secara individu dan dikirimkan via email guru Pendidikan Kewarganegaraan.

Faktor Pendukung Dalam Menggunakan Ruang Multimedia

Kemampuan guru
Kreativitas yang dimiliki oleh manusia sejak dilahirkan ke dunia suatu yang wajar. Demikian juga dengan guru, karena kreatvitasnya itu maka seseorang dapat mengaktualkan dirinya. Di sini terutama dalam penggunaan media pembelajaran PKn, mengingat peranan guru yang sangat besar dalam pembentukan sikap dan mental serta pengembangan intelektualitas anak yang dimilikinya.

Nanda Sudjana ( 1987 : 20 ) mengatakan bahwa kreativitas ”merupakan cara atau usaha mempertinggi atau mengoptimalkan kegiatan belajar siswa dalam proses pembelajaran ”. Pengaruh yang diberikan oleh guru dalam pendekatannya dengan siswa bisa saja lebih besar dibandingkan dengan yang dimiliki oleh orang tuanya. Hal ini disebabkan oleh kesempatan untuk merangsang siswa dan kalau ingin menghambatnya lebih banyak dari orang tua siswa.

Penggunaan media oleh guru dalam proses pembelajaran, tentumya tidak terlepas dari bagaimana guru tersebut mengajar. Guru Pkn perlu memperhatikan pedoman datau falsafah dalam mengajar. Ini akan bermanfaat guna pencapaian tujuan pembelajaran yang ditetapkan sebelumnya. Samion AR ( 2001 : 4 ) menyatakan bahwa :

Falsafah mengajar yang harus diperhatikan oleh guru dalam menumbuhkan kreativitas siswa adalah :
a. mengajar adalah sangat penting dan sangat menyenangkan
b. siswa patut dihargai dan disayangi sebagai pribadi yang unik
c. siswa hendaknya menjadi pelajar yang aktif

Dengan memperhatikan pendapat di atas dan melaksanakan secara optimal, maka guru dalam penggunaan media juga harus memperhatikan hal-hal tersebut. Media yang dipergunakan sebagai alat bantu dapat saja menjadi pendorong bagi anak didik. Mempermudah untuk memahami materi yang disajikan. Pendorong agar para guru mempunyai daya kreativitas tinggi tentunya berpengaruh dengan cita-cita. Cita-cita disini merupakan pusat dari bermacam-macam kebutuhan, artinya kebutuhan-kebutuhan biasanya dipusat di sekitar cita-cita itu.

Guru PKn perlu mempunya cita-cita dalam perencanaan dan penggunaan media, kaena cita-cita di sini mampu memposisikan energi psikis untuk belajar memanfaatkan media dan juga dalam penggunaan pendidikan. Dalam pencapaian cita-cita tersebut guru perlu melakukan langkah-langkah agar kreativitas siswa dan pembelajaran dapat berhasil guna. Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam menciptakan kreativitas anak adalah :

a. Menetapkan bahan pembelajaran dan menyediakan media yang dipergunakan dalam proses pembelajaran

Bahan pembelajaran merupakan isi yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Bahan yang disajikan inilah mengantarkan siswa pada tujuan pengajaran. Salah satu cara untuk mempermudah dalam pencapaian tujuan pengajaran tentunya menggunakan media yang mana media mempunyai keterkaitan dengan bahan yang disampaikan ( relevansi )

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
Kegiatan belajar mengajar, tentunya mempunyai hubungan yang erat dengan materi pelajaran. Guru mempunyai keinginan supaya anak didiknya berkembang perlu dapat mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar. Dimana kegiatan itu dilakukan oleh guru sebagai pendidik dan siswa sebagai penerima materi di dalam interaksinya dalam belajar mengajar.

Kegiatan belajar mengajar itu dihubungkan dengan cara guru menyampaikan materi pelajaran agar dapat dipahami oleh anak didik, dan anak atau siswa menerima materi yang disampaikan oleh guru tersebut. Perlu untuk diketahui bahwa kegiatan belajar siswa banyak dipengaruhi oleh kegiatan guru.

Dalam kaitannya dengan kreativitas Supriadi ( 1989 : 303 ) mengatakan ciri kehidupan sekolah yang kondusif untuk tumbuhnya kreativitas keilmuan adalah :

1. memberikan peluang kepada siswa untuk mengekspresikan gagasan secara aman. Mengeluarkan pendapat merupakan suatu keinginan yang harus dihargai oleh guru, agar dalam membuat media pengajaran PKn tidak dimonopoli oleh guru bidang studi PKn. Siswa dilibatkan karena tujuan pembelajaran semuanya adalah untuk keberhasilan siswa
2. menghargai prestasi siswa
3. menghargai imajinasi siswa
4. menghormati keunikan individu siswa
5. menyediakan sumber-sumber informasi yang memadai untuk kebutuhan siswa
6. mampu mengakomodasikan minat siswa yang beragam
7. melatih kepekaan siswa

Kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapatnya harus dihargai dan bagaimana caranya agar siswa tersebut tidak merasa mempunyai kekurangan dalam menumbuhkan kreativitasnya, dengan menggunakan media pembelajaran tentu saja diharapkan siswa mampu menumbuhkan kreativitasnya dengan maksimal yang terdapat di dalam diri mereka. Seorang anak yang mempunyai kretaivitas tinggi tentunya berbeda dengan siswa yang mempunyai krativitas rendah.

Siswa yang mempunyai kreativitas tinggi tentunya akan mampu menyelesaikan permasalahan dengan cepat dan tanggap terhadap permasalahan yang muncul. Sedangkan siswa yang berkreativitas rendah terlihat kurang menanggapi permasalahan dalam pembelajaran. Siswa yang kurang kreativitas tidak akan bisa dengan cepat menyelesaikan tugas, dan apabila kesulitan dalam membuat tugas siswa tersebut terlambat reaksinya untuk bertanya kepada orang lain.

Media pembelajaran sangat erat kaitannya dengan kreativitas anak, dan anak yang mempunyai kreativitas tentunya anak yang perkembangannya baik dan mampu menyelesaikan permasalahan dengan baik pula dan mereka tidak ingin mempermasalahkan berlarut-larut dan secepatnya diselesaikan.

Kreativitas yang merupakan kemampuan seseorang untuk mengaktualkan dirinya dalam pergaulan dan juga dalam pembelajaran di sekolah. 
Hal in yag diharapkan agar dengan adanya media pembelajaran atau dengan menggunakan media pembelajaran anak dapat kreatif dan berkembang sesuai yang diinginkan. Adapun ciri-ciri anak yang mempunyai kreativitas tinggi menurut Asep H. Hermawan ( 1997 : 50 ) : 
a) selalu ingin mengetahui sesuatu yang benar
b) selalu ingin mengubah sesuatu yang telah ada
c) mencoba hal-hal yang baru

Fasilitas sekolah
Untuk menunjang pembelajaran yang berbasis media ini, faktor sarana atupun fasilitas sekolah sngatlah mendukung. Karena tanpa adanya fasilitas yang memadai mustahil pembelajaran yang menyenangkan itu akan tercapai. Di SMP Negeri 1 Gekbrong sendiri untuk fasilitas media tidak menjadi hambatan, karena tersdianya fasilitas yang sangat lengkap untuk penunjang pembelajaran. Yaitu tersedianya satu ruang multi media yang isinya mencakup, Televisi 29 inchi, LCD Proyektor, Komputer PC, VCD/DVD, Sound system yang lengkap, serta terkonekinya internet ke ruangan tersebut.

Selain itu juga, kelengkapam komputer dalam bentuk laptop saat ini sudah mencapai sebanyak 9 buah dan LCD Proyektor sebanyak 5 buah, yang apabila ruang multimedia dipakai maka guru yang lain dapat menggunakan Laptop dan LCD Proyektor ke kelas. Apalagi dalam waktu dekat ini akan dipasang hotspoot dan CCTV untuk kalangan SMP Negeri 1 Gekbrong dan itu merupakan tugas SMP Negeri 1 Gekbrong yang ditunjuk sebagai upaya sekolah rintiasn Pusat Sumber Belajar( PSB ) Berbasis ICT.

Daya serap siswa
Salah satu faktor yang membuat pembelajaran lebih menyenangkan adalah metode mengajar yang digunakan oleh guru dan media yang digunakan. Dengan tercapainya dua hal tersebut di atas maka transfer ilmu yang dilakukan kepada siswa juga akan lebih baik dan mudah. Siswa cenderung lebih cepat menerima pembelajaran dari sesuatu hal yang nyata. Dengan diajaknya siswa untuk belajar di ruang multimedia, maka guru dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di dalam ruangan tersebut seperti internet, untuk dijadikan sumber belajar dan guru dapat memperagakan dan melihatkan secara langsung kejadian-kejadian nasional yang up to date dibicarakan. Dengan demikian kemampuan siswa untuk menyerap pelajaran akan lebih cepat dan mudah.

Faktor Penghambat Dalam Menggunakan Ruang Multimedia
Sumber listrik
Jalur listrik yang tidak normal yang kadang hidup-mati seperti di Pontianak ini menjadi salah satu faktor penghambat guru yang sudah menyiapakan bahan tersebut. Di SMA Mujahidin sendiri saat ini sudah dilengkapi dengan Jenset yang bisa dipakai apabila listrik mati selain itu juga SMA Mujahidin memiliki 2 jalur aliran listrik yang berbeda. Apabila Jalur di ruang multimedia mati maka pembelajaran akan dilakukan di kelas dengan membawa perangkat LCD Proyektor dan laptop.

Mengurangi jam belajar
Disini terjadi moving class, yaitu perpindahan dari kelas ke tempat belajar yang baru sesuai dengan pelajarannya, dalam hal ini adalah pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Perpindahan atau pergerakan siswa ke ruang multimedia ini rata-rata memerlukan waktu kurang lebih 15 menit dengan berbagai kondisi siswa pada saat itu. Berkurangnya waktu tersebut yang mengakibatkan pengefektifan waktu menjadi kurang maksimal.

Disini diperlukan sekali kedisiplinan siswa dan guru untuk mengefektifan waktu dalam pembelajaran supaya waktu yang tersedia cukup untuk melakukan proses belajar mengajar sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan oleh guru pendidikan kewarganegaraan.

Penjadwalan pemakaian ruang multimedia
Saat ini ruang multimedia di SMP Negeri 1 Gekbrong hanya ada satu ruang saja. Dimana di ruangan tersebut sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang lengkap, seperti Komputer PC yang sudah terkoneksi dengan internet, sound system, TV, VCD/DVD, dan LCD Proyektor dan ACangin sebanyak 2 buah yang cukup untuk mendinginkan ruangan tersebut.

Karena keterbatasan ruangan ini, terkadang penggunaan pun sering bertabrakan dengan mata pelajaran lain, sehingga bahan yang sudah disiapkan pun harus diganti dengan alternatif yang lain dan pembelajaran harus dilakukan di kelas kembali. Penjadwalan tidak dilakukan secara tertib oleh pihak sekolah sehingga ini yang bisa menghambat pembelajaran tersebut.

Sumber dana
Untuk membangun dan menambah ruang multimedia yang baru, saat ini pihak sekolah masih terbatas dengan pendanaan. Karena masih banyak fasilitas-fasilitas lain yang harus dipenuhi seperti pemasangan Hotspoot dan CCTV. Untuk itulah pembangunan ruang multimedia belum ditambah lagi.

1 komentar:

  1. Luar biasa kupasan tentang ruang multi medianya, kami berharap tulisan tulisannya terus ditingkatkan, semoga guru menulis, menjadi guru mulia karna karyanya. (saya surya tim verifikasi SMP terbuka)

    BalasHapus