28 April 2012

You Not Alone Mr Antasari....


JANGAN LUPAKAN ANTASARI AZHAR....!!!

Sewaktu masih menjabat menjadi ketua KPK,Antasari Azhar adalah sosok yang disegani dalam hukum Indonesia. Berungkali terkuak masalah korupsi yang dilakukan pejabat teras Indonesia yang dibongkar oleh KPK. Namun kini dunia seakan terbalik buat Antasari Azhar. Beliau kini mendekam dipenjara atas tuduhan pembunuhan berencana terhadap Nazarudin Zulkarnaen(bos PT.Putera Rajawali Banjaran). Setelah dituntut hukuman mati oleh Jaksa Penuntut Umum,akhirnya Antasari divonis 18 tahun penjara oleh Pengadilan Tinggi Jakarta Selatan. Kini Antasari Azhar beserta penasehat hukumnya sedang mengajukan PK(Peninjauan Kembali) atas kasusnya tersebut. Banyak kalangan menilai kasus mantan ketua KPK yang gigih dan sering menjebloskan koruptor ke penjara ini sarat dengan kejanggalan dan bisa dibilang adanya rekayasa. Bahkan ada yang menduga, mendekamnya Antasari ke dalam sel itu memang merupakan suatu keharusan akibat “dosa-dosa” Antasari Azhar yang mengakibatkan “orang kuat” di negeri ini tidak suka. Konon jika Antasari mendekam di dalam penjara begitu lama, itu karena banyak aparat dan termasuk koleganya sendiri tidak senang dengan sepak terjang Antasari Azhar ketika menjabat sebagai Ketua KPK. Berikut ‘dosa-dosa’ Antasari Azhar sebelum beliau dilengserkan dari Ketua KPK 1. Antasar Azhar berani menandatangani surat penahanan Aulia Pohan(mantan Deputi Bank Indonesia/besan Presiden Republik Indonesia SBY ). Padahal biasanya Ketua KPK tidak menandatangani surat berita penahanan. 2. Antasari Azhar menyuruh penangkapan Jaksa senior Urip Tri Gunawan dalam kasus suap Arthalita Suryani yang menyebabkan Urip dihukum 20 tahun penjara. 3. Antasari Azhar melakukan penyelidikan atas dugaan suap dalam tubuh KPK. 4. Antasari Azhar berani menyelidiki dugaan korupsi pengadaan peralatan IT di Komisi Pemilihan Umum(KPU) 5. Antasari Azhar berani menyuruh KPK melakukan penyadapan petinggi-petinggi POLRI,yang mengungkap bahwa ada sistem upah pungut di jajaran petinggi POLRI. 6. Antasari Azhar berani menyelidiki kecurangan pemilu 7. Antasari Azhar mulai membongkar bobrok para petinggi kejaksaan termasuk Hendarman supadji 8. Antasari Azhar sedang menyelidiki century 9. Antasari Azhar menyelidiki freeport hingga berhadapan dengan CIA 10. Adanya sekandal baru yang lebih parah dari century yang sedang di bidik antasari azhar di duga melibatkan penguasa..( di purabarutama) YOU NOT ALONE MR ANTASARI....

Goenawan Soesatyo Mohamad


Goenawan Soesatyo Mohamad (lahir di Karangasem, Batang, Jawa Tengah, 29 Juli 1941; umur 69 tahun) adalah seorang sastrawan Indonesia terkemuka. Ia juga salah seorang pendiri Majalah Tempo.

Goenawan Mohamad adalah seorang intelektual yang punya wawasan yang begitu luas, mulai pemain sepak bola, politik, ekonomi, seni dan budaya, dunia perfilman, dan musik. Pandangannya sangat liberal dan terbuka. Seperti kata Romo Magniz-Suseno, salah seorang koleganya, lawan utama Goenawan Mohamad adalah pemikiran monodimensional.

Masa Muda
Pendiri dan mantan Pemimpin Redaksi Majalah Berita Tempo, ini pada masa mudanya lebih dikenal sebagai seorang penyair. Ia ikut menandatangani Manifesto Kebudayaan 1964 yang mengakibatkannya dilarang menulis di berbagai media umum. Ia menulis sejak berusia 17 tahun, dan dua tahun kemudian menerjemahkan puisi penyair wanita Amerika, Emily Dickinson. Sejak di kelas 6 SD, ia mengaku menyenangi acara puisi siaran RRI. Kemudian kakaknya yang dokter, ketika itu berlangganan majalah Kisah, asuhan H.B Jassin. Goenawan yang biasanya dipanggil Goen, belajar psikologi di Universitas Indonesia, ilmu politik di Belgia, dan menjadi Nieman Fellow di Harvard University, Amerika Serikat. Goenawan menikah dengan Widarti Djajadisastra dan memiliki dua anak.

Dunia Jurnalistik
Pada 1971, Goenawan bersama rekan-rekannya mendirikan majalah Mingguan Tempo, sebuah majalah yang mengusung karakter jurnalisme majalah Time. Disana ia banyak menulis kolom tentang agenda-agenda politik di Indonesia. Jiwa kritisnya membawanya untuk mengkritik rezim Soeharto yang pada waktu itu menekan pertumbuhan demokrasi di Indonesia. Tempo dianggap sebagai oposisi yang merugikan kepentingan pemerintah sehingga dihentikan penerbitannya pada 1994.

Goenawan Mohammad kemudian mendirikan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), asosiasi jurnalis independen pertama di Indonesia. Ia juga turut mendirikan Institusi Studi Arus Informasi (ISAI) yang bekerja mendokumentasikan kekerasan terhadap dunia pers Indonesia. Ketika Majalah Tempo kembali terbit setelah Soeharto diturunkan pada tahun 1998, berbagai perubahan dilakukan seperti perubahan jumlah halaman namun tetap mempertahankan mutunya. Tidak lama kemudian, Tempo memperluas usahanya dengan menerbitkan surat kabar harian bernama Koran Tempo.

Setelah terbit beberapa tahun, Koran Tempo menuai masalah. Pertengahan bulan Mei 2004, Pengadilan Negeri Jakarta Timur menghukum Goenawan Mohammad dan Koran Tempo untuk meminta maaf kepada Tommy Winata. Pernyataan Goenawan Mohammad pada tanggal 12-13 Maret 2003 dinilai telah melakukan pencemaran nama baik bos Artha Graha itu.

Selepas jadi pemimpin redaksi majalah Tempo dua periode (1971-1993 dan 1998-1999), Goenawan praktis berhenti sebagai wartawan. Bersama musisi Tony Prabowo dan Jarrad Powel ia membuat libretto untuk opera Kali (dimulai 1996, tapi dalam revisi sampai 2003) dan dengan Tony, The King’s Witch (1997-2000). Yang pertama dipentaskan di Seattle (2000), yang kedua di New York.. Di tahun 2006, Pastoral, sebuah konser Tony Prabowo dengan puisi Goenawan, dimainkan di Tokyo, 2006. Di tahun ini juga ia mengerjakan teks untuk drama-tari Kali-Yuga bersama koreografer Wayan Dibya dan penari Ketut beserta Gamelan Sekar Jaya di Berkeley, California.

Dia juga ikut dalam seni pertunjukan di dalam negeri. Dalam bahasa Indonesia dan Jawa, Goenawan menulis teks untuk wayang kulit yang dimainkan Dalang Sudjiwo Tedjo, Wisanggeni, (1995) dan Dalang Slamet Gundono, Alap-alapan Surtikanti (2002), dan drama-tari Panji Sepuh koreografi Sulistio Tirtosudarmo.

Karya Sastra Selama kurang lebih 30 tahun menekuni dunia pers, Goenawan menghasilkan berbagai karya yang sudah diterbitkan, diantaranya kumpulan puisi dalam Parikesit (1969) dan Interlude (1971), yang diterjemahkan ke bahasa Belanda, Inggris, Jepang, dan Prancis. Sebagian eseinya terhimpun dalam Potret Seorang Penyair Muda Sebagai Si Malin Kundang (1972), Seks, Sastra, dan Kita (1980). Tetapi lebih dari itu, tulisannya yang paling terkenal dan populer adalah Catatan Pinggir, sebuah artikel pendek yang dimuat secara mingguan di halaman paling belakang dari Majalah Tempo. Konsep dari Catatan Pinggir adalah sekedar sebagai sebuah komentar ataupun kritik terhadap batang tubuh yang utama. Artinya, Catatan Pinggir mengambil posisi di tepi, bukan posisi sentral. Sejak kemunculannya di akhir tahun 1970-an, Catatan Pinggir telah menjadi ekspresi oposisi terhadap pemikiran yang picik, fanatik, dan kolot.

Catatan Pinggir, esei pendeknya tiap minggu untuk Majalah Tempo, (kini terbit jilid ke-6 dan ke-7) di antaranya terbit dalam terjemahan Inggris oleh Jennifer Lindsay, dalam Sidelines (19…..) dan Conversations with Difference (19….). . Kritiknya diwarnai keyakinan Goenawan bahwa tak pernah ada yang final dalam manusia. Kritik yang, meminjam satu bait dalam sajaknya, “dengan raung yang tak terserap karang”.

Kumpulan esainya berturut turut: Potret Seorang Peyair Muda Sebagai Malin Kundang (1972), Seks, Sastra, Kita (1980), Kesusastraan dan Kekuasaan (1993), Setelah Revolusi Tak Ada Lagi (2001), Kata, Waktu (2001), Eksotopi (2002).

Sajak-sajaknya dibukukan dalam Parikesit (1971), Interlude (1973), Asmaradana (1992), Misalkan Kita di Sarajevo (1998), dan Sajak-Sajak Lengkap 1961-2001 (2001). Terjemahan sajak-sajak pilihannya ke dalam bahasa Inggris, oleh Laksmi Pamuntjak, terbit dengan judul Goenawan Mohamad: Selected Poems (2004).

Setelah pembredelan Tempo pada 1994, ia mendirikan ISAI (Institut Studi Arus Informasi), sebuah organisasi yang dibentuk bersama rekan-rekan dari Tempo dan Aliansi Jurnalis Independen, serta sejumlah cendekiawan yang memperjuangkan kebebasan ekspresi. Secara sembunyi-sembunyi, antara lain di Jalan Utan Kayu 68H, ISAI menerbitkan serangkaian media dan buku perlawanan terhadap Orde Baru. Sebab itu di Utan Kayu 68H bertemu banyak elemen: aktivis pro-demokrasi, seniman, dan cendekiawan, yang bekerja bahu membahu dalam perlawanan itu.

Dari ikatan inilah lahir Teater Utan Kayu, Radio 68H, Galeri Lontar, Kedai Tempo, Jaringan Islam Liberal, dan terakhir Sekolah Jurnalisme Penyiaran, yang meskipun tak tergabung dalam satu badan, bersama-sama disebut “Komunitas Utan Kayu”. Semuanya meneruskan cita-cita yang tumbuh dalam perlawanan terhadap pemberangusan ekspresi.

Goenawan Mohamad juga punya andil dalam pendirian Jaringan Islam Liberal.

Tahun 2006, Goenawan dapat anugerah sastra Dan David Prize, bersama antara lain eseis & pejuang kemerdekaan Polandia, .Adam Michnik, dan musikus Amerika, Yo-yo-Ma. Tahun 2005 ia bersama wartawan Joesoef Ishak dapat Wertheim Award.

Karya terbaru Goenawan Mohamad adalah buku berjudul Tuhan dan Hal Hal yang Tak Selesai (2007), berisi 99 esai liris pendek. Yang edisi bahasa Inggrisnya berjudul On God and Other Unfinished Things diterjemahkan oleh Laksmi Pamuntjak.

File ini di Copy dari Wikipedia

22 April 2012

Maju dan Tegarlah Berkat Kritikan!


KRITIK. Kata yang tidak semua dari kita menyukainya, apalagi bila kritikan Pedas yang diarahkan kepada kita itu tidak melihat situasi dan kondisi. Apapun yang dilakukan oleh manusia, baik ataupun buruk, itu tak lepas dari yang namanya kritikan. Aktivitas baik pun akan membuahkan kritikan, apalagi aktivitas buruk. Pengkritik tidak Selamanya salah, namun tidak Selamanya benar.

Terkadang maksud mengkritik itu baik, dengan tujuan agar seseorang mau membenahi diri, tetapi penyampaian kritik yang kurang tepat dapat dengan mudah membuat salah paham dan menghasilkan Respon yang tidak baik dari pihak yang dikritik.

Terkadang pula kondisi Hati yang lagi Bad Mood membuat orang salah persepsi dalam menilai sebuah kritikan. Misalkan teman anda berjerawat di keningnya, Lalu anda menciumnya dengan maksud menunjukkan Kasih Sayang yang anda miliki pada teman tersebut, namun Karena jerawat itu sakit bila disentuh, maka ciuman pada teman anda tersebut dapat menimbulkan reaksi marah. Maksud Hati baik, namun kondisi tidak tepat, sehingga akan menimbulkan kejadian yang berakibat fatal.

Ada banyak tujuan maksud orang mengkritik, Bisa karena peduli terhadap anda, juga sebaliknya, ada pula kritikan yang bersifat menjatuhkan. Anda Bisa mendeteksinya dari Pesan yang terkandung dari kritiknya dan dari Adab dalam mengkritik. Jika mempunyai tujuan baik, pengkritik akan memilih menyampaikan kritik melalui cara yang santun dan bukan di tempat umum. Cara ini lebih cenderung akan membuat pihak yang dikritik Bisa menerima dengan lapang dada, sepedas apapun kritik yang disampaikan. Namun Jika kritikan tersebut di tempat umum, itu Bisa membuat pihak yang dikritik tersinggung dan marah.

Banyak cara menguatkan diri saat menghadapi kritikan, dan anda Bisa menjadikan kritikan sebagai Karunia besar dari Allah Yang Maha Rahman, antara lain:

1. Hadapi kritikan dengan Sabar dan ikhlas
Anda semua tentunya tahu Sejarah Rasul yang Mulia saat mendakwahkan Islam ke Bani Thaif. Saat itu Istri tercinta beliau, Khadijah belum lama wafat. kesedihan menghampiri beliau, dan saat mendakwahkan Islam rahmatan lil ‘alamin, bukannya hal baik yang beliau terima, namun umpatan, makian dari warga yang terjadi saat itu, namun dengan penuh kesabaran Rasulullah bertahan dengan situasi yang pedih itu. Subhanallah, sebuah teladan yang sempurna bagi umatnya.

2. Jadikan kritikan sebagai training gratis untuk menguatkan kepribadian
Sekarang ini telah banyak diadakan seminar dan workshop pengembangan kepribadian oleh beberapa lembaga seperti Quantum Ikhlas, dll. Bahkan pembicara dari lembaga sejenis itu juga sudah merambah hingga ke luar negeri. Beberapa kali seminar seperti itu diadakan di negeri beton, dengan menghadirkan pembicara dari Indonesia, peserta selalu membludak. Walaupun biaya yang harus dikeluarkan tidak sedikit, tapi banyak peminat Karena ingin ada peningkatan kualitas berpikir. Peserta harus mengikuti serangkaian program dan aturan yang ditentukan oleh pembicara.

Apa hubungannya antara kritik dengan seminar di atas?

Jika seminar di atas dilakukan berdasarkan pertimbangan yang matang, terencana, dan mengeluarkan uang, tapi hal ini tidak berlaku untuk sebuah kritik yang anda terima. Kritik itu bersifat spontan dari orang, tanpa diminta, anda Bisa menjadikan kritikan dari orang lain untuk meningkatkan kekebalan mental secara gratis, maknai sebuah kritikan itu sebagai jembatan pembentukan pribadi yang kuat dan matang, jangan dipahami secara negatif yang dapat mengakibatkan semangat anda tercuri.

3. Nikmati kritikan-kritikan itu
Anda pasti tahu buah durian, aromanya yang menyengat membuat orang tidak tahan, namun rasa buahnya yang manis membuat lidah ingin mencicipinya. Jika anda termasuk orang yang tidak menyukai aroma durian, tapi menyukai rasa buahnya, cara paling efektif untuk memakannya adalah, nikmati saja rasa kelezatan buah durian, jangan fokus mencium baunya yang membuat anda ingin lari menjauhi. Begitupun sebuah kritikan, jangan fokus pada Pedas dan menyakitkannya sebuah kritikan, tapi nikmati saja kritikan itu dengan santai, jadikan pembelajaran untuk menguatkan kesabaran.

4. Berterima kasih pada pengkritik
Sulit memang menyembunyikan rasa kecewa bila dikritik oleh orang lain, tapi orang-orang yang berjiwa besar tidak menjadikan sebuah kritikan itu sebagai penghalang cita-citanya. Pepatah mengatakan,

‘Berterima kasihlah pada orang yang telah menjatuhkan anda, Karena ia telah menguatkan kemampuan anda’. ‘Berterima kasihlah pada orang yang telah mengecam anda, Karena ia telah menumbuhkan ketenangan dan kebijaksanaan anda’.

Jadi, makna kritikan itu hendaknya dipahami sebagai alat untuk menambah kebijaksanaan, kearifan, kedewasaan dalam menambah kualitas diri, bukan dipahami sebagai alat yang bersifat menjatuhkan.

You are what you think, anda sebesar perasaanmu.

Orang-orang besar seperti Thomas Alva Edison selalu menuai kritikan sewaktu proses melakukan riset, tetapi tidak pernah membuka telinga terhadap kritik yang dapat menjadi boomerang dalam meraih mimpinya.

5. Anda adalah nahkoda bagi hidup anda
Allah menganugerahkan hidup ini dengan sebaik-baik bentuk takdir, membekali kita akal yang berfungsi untuk berpikir, membedakan sesuatu yang baik dan buruk.

Anda Bisa mendayagunakan anugerah Allah tersebut, hendak ke mana hidup ini anda bawa saat mengemudikan perahu anda, menuju pulau mimpi, tetapi di tengah perjalanan datanglah orang yang melubangi perahu anda, agar bocor dan air masuk ke dalam perahu anda. Apakah anda akan membiarkan orang tersebut menenggelamkan perahu anda, atau anda mencegah orang tersebut? Begitulah hidup, anda harus mempunyai serangkain mimpi/cita-cita, namun, janganlah mudah membiarkan orang lain merobek mimpi anda.

6. Kritik itu sesuatu yang wajar
Kritik itu pasti akan mengikuti selama manusia itu bernafas, jadi tidak perlu fokus pada kritikan yang bersifat melemahkan, pepatah mengatakan, ’Tak seorang pun pernah meraih kesuksesan tanpa terlebih dahulu harus menggung hujan kritikan yang melemahkan Hati dari kawan maupun lawan’, So tetap semangat terhadap segala kritik.

Jadi tidak perlu takut atau Marah terhadap kritik, Jika anda yakin bahwa jalan yang di tempuh itu benar, teruslah melangkah.

Jempol



Jempol, ada apa dengan jempol? Di dalam anatomi tubuh jempol (baca: ibu jari) adalah salah satu jari pada tangan kita. Jempol berbeda dengan keempat jari lainnya karena menghadap ke arah yang berbeda, memiliki lebih sedikit buku jari, dan lebih pendek. Jempol dapat ditekuk ke bagian dalam, ke arah jemari lainnya, dan dapat dipergunakan untuk memegang suatu benda dengan menekannya ke bagian tangan atau jemari lain. Namun disini kita tidak akan membahas mengenai jempol dalam kaitanya dengan anatomi tubuh.

Jempol atau ibu jari hampir setiap hari kita mendengar istilah seperti itu, sudah sangat familiar di telingga kita. Ketika kalian mendengar kata jempol apa yang ada di benak kalian? sangat hebat; bagus sekali; kehebatan; keunggulan. Mungkin itu beberapa hal yang terbesit di pikiran saya setelah mendengar istilah jempol. Akhir-akhir ini apapun yang dianggap baik atau di sukai pasti di identikan dengan jempol, istilah “like this” menjadi sangat polpuler setelah salah satu jejaring social menggunakan symbol jempol untuk memberikan apresiasi pada status, photo atau gambar yang di unggah.

Kaitan dengan jempol tadi, satu pertanyaan saya. Kenapa dulu Facebook di ciptakan hanya dengan symbol jempol yang mendongak ke atas?dan kenapa tidak ada symbol jempol yang mengarah kebawah? . Siang tadi ada salah satu teman saya menulis sesuatu di statusnya.

“derita kami kaum jomblo, malam minggu bagai malam halloween bagi kami. . .horor dan menakutkan, yang bisa kami lakukan hanyalah berdoa, berharap dan pasrah kepada tuhan untuk segera mencabut kutukan ini. .  “ – sadis kan statusnya -

Naah setelah saya baca status teman saya tadi, bingung juga apa yang mau saya lakukan. Kalau saya “like this” statusnya artinya saya menertawakan kegalauan teman saya, mau kasih komentar takut nanti si doi tersinggung ; saya membayangkan jikalau ada tanda jempol yang mengarah ke bawah pasti lebih mudah, bukan maksud meremehkan atau tidak menyukai status teman saya, hanya sekedar merepresentasikan keprihatinan saya saja soal status si doi, itu kan lebih simple dan tidak bertele-tele.

Terlepas dari itu semua, disinilah letak kehebatan si jempol, betapa hanya dengan satu tanda dengan kita mengacungkan jempol saja sudah bisa menyampaikan arti maksud kita entah itu perasaan, pikiran atau ketidak sukaan kita. Sangat mudah bukan.

Namun tidak menutup kemungkinan penggunaan jempol yang kurang tepat bisa menimbulkan permasalahan bahkan pertengkaran. Bayangkan saja jika ada status galau semacam itu kita memberikan jempol, apa tidak mungkin orang itu tidak tersinggung? Walaupun mungkin apa yang kita maksudkan hanya sekedar merasa senasib atau memberi semangat bisa jadi akan muncul salah tafsir jika tidak kita perjelas apa yang kita maksudkan.

 
Hiduuup jempol !!!!

16 April 2012

Pengertian Linmas & Permendagri No.10 Tahun 2010


Istilah Linmas yang merupakan singkatan dari Perlindungan Masyarakat telah mengalami distorsi pengertian sehingga terjebak dalam anggapan umum yang hanya mengaitkan dengan sebuah fungsi dalam masyarakat yaitu fungsi linmas atau lebih dikenal dengan Pertahanan Sipil atau Hansip.

Merunut kepada kenyataan tersebut maka perlu di gali kembali tentang istilah dan pengertian dari Perlindungan Masyarakat dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) itu sendiri.

Pengertian Satuan Perlindungan Masyarakat dapat ditemukan pada Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2009 tentang Penugasan Satuan Perlindungan Masyarakat Dalam Penanganan Ketenteraman, Ketertiban, Dan Keamanan Penyelenggaraan Pemilihan Umum pada pasal 1 butir 1 yaitu : Satuan Perlindungan Masyarakat yang selanjutnya disebut Satuan Linmas adalah warga masyarakat yang disiapkan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan untuk melaksanakan kegiatan penanganan bencana guna mengurangi dan memperkecil akibat bencana, serta ikut memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat, kegiatan sosial kemasyarakatan.

Pengertian satuan perlindungan berdasarkan Permendagri Nomor 10 Tahun 2009 memiliki beberapa unsur kata, yaitu :

1. Warga masyarakat
2. Yang disiapkan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan
3. Penanganan Bencana dan mengurangi/memperkecil resiko bencana
4. Ikut memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat
5. Ikut dalam kegiatan sosial masyarakat.

Warga masyarakat atau penduduk atau rakyat adalah Rakyat (Inggris : Peoples) adalah bagian dari suatu negara atau elemen penting dari suatu pemerintahan. Rakyat terdiri dari beberapa orang yang mempunyai ideologi sama dan tinggal di daerah/pemerintahan yang sama dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama yaitu untuk membela negaranya bila diperlukan.Rakyat akan dikatakan rakyat jika telah disahkan oleh negara yang ditempatinya dan telah memenuhi syarat-syarat sebagai rakyat/warga negara Rakyat diambil dari kata Rahayat..artinya yang mengabdi,pengikut,pendukung. (Wikipedia)

Selanjutnya terdapat pengertian bahwa warga masyarakat mana yang disebut Satlinmas adalah yang telah di siapkan, dibekali pengetahuan dan keterampilan tentang penanganan bencana dan ilmu pengetahuan tentang mengurangi/memperkecil resiko bencana.

Pengertian sederhana adalah manakala belum terlatih tentang penanganan bencana berarti belum menjadi satlinmas?... padahal kondisi riil yang terjadi justru anggota satuan perlindungan masyarakat masih belum tersentuh pelatihan kebencanaan secara utuh. Kalaupun terdapat pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah dari tingkat pusat, provinsi sampai kabupaten/kota, kecamatan dan kelurahan maka masih belum bisa menggapai seluruh anggota satlinmas,tetapi baru sebagian kecil saja.

Berkaitan dengan fungsi dalam membantu memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat maka satlinmas atau hansip menjadi pendukung utama pihak kepolisian atau malah menjadi garda terdepan dalam tata kehidupan masyarakat secara umum baik di desa ataupun di perkotaan. Sebagai contoh dimana ada keramaian baik maka dapat dipastikan disitu ada anggota satlinmas. Hal ini menyambung dengan pengertian tadi yaitu ikut serta dalamkegiatan sosial masyarakat. Seorang anggota satlinmas yang notabene bekerja dengan sukarela rela berkorban untuk begadang beberapa malam manakala mendapatkan tugas dari pimpinan, biasanya pa kepala desa/lurah untuk menjaga kegiatan pasar malam, hajatan, pilkades dan berbagai kegiatan sosial lainnya.

Dikaitkan dengan Permendagri Nomor 10 Tahun 2009, maka tugas satuan perlindungan masyarakat (Satlinmas) adalah mendukung Penanganan Ketenteraman, Ketertiban, Dan Keamanan Penyelenggaraan Pemilihan Umum atau lebih dikenal dengan PAM PEMILU meskipun dalam kenyataan di lapangan terkadang seorang anggota linmas telah bekerja keras untuk melaksanakan tugas pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS), menjaga kotak suara, mengirimkan ke tingkat Desa/Kelurahan dan Kecamatan sementara perhatian kesejahteraannya sangat minim sehingga sangat tidak menarik bagi generasi penerus untuk berbakti sebagai anggota Satlinmas ini.

Kembali ke paragraf awal tentang pengertian perlindungan masyarakat, maka tulisan ini lebih mengupas tentang salah satu fungsi satlinmas berkaitan dengan fungsi pengamanan ketentraman dan ketertiban masyarakat pada proses pemilihan umum padahal pengertian perlindungan masyarakat memiliki dimensi yang lebih luas bukan hanya berbicara sebuah satuan tetapi tentang fungsi negara, fungsi pemerintah yang hakiki yaitu……………. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia ………….. yang termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Maka fungsi perlindungan masyarakat memiliki kaitan terhadap semua bidang tata kehidupan masyarakat dan pemerintahan. Sebagai ilustrasi adalah manakala rakyat terusik rasa keamanannya maka pemerintah berkewajiban melindunginya termasuk nasib para tenaga kerja luar negeri (TKI) yang bernasib buruk di negara lain, itu harus mendapat perlindungan dari Pemerintah. Terjadi tawuran antar wargapun merupakan pekerjaan rumah pemerintah dengan perangkatnya. Banyak sekali kaitannya, pada tulisan sederhana ini baru mengulas beberapa hal saja. Semoga pada tulisan selanjutnya dapat lebih tajam dan komrprehensif.

15 April 2012

Kata Kerja Operasional Sesuai dengan Karakteristik Matapelajaran


Berhubungan dengan Prilaku Sosial

§ Menerima (accept)
§ Mengakui/menerima sesuatu (admit)
§ Menyetujui (agree)
§ Membantu (aid)
§ Membolehkan/menyediakan/memberikan (allow)
§ Menjawab (answer)
§ Menjawab/mengemukakan pendapat dengan alasan-alasan (argue)
§ Mengkomunikasikan (communicate)
§ Memberi pujian/mengucapkan selamat (compliment)
§ Menyumbang (contribute)
§ Bekerjasama (cooperate)
§ Berdansa (dance)
§ Menolak /menidaksetujui (disagree)
§ Mendiskusikan (discuss)
§ Memaafkan (excuse)
§ Memaafkan (forgive)
§ Menyambut/menyalami (greet)
§ Menolong/membantu (help)
§ Berinteraksi/melakukan interaksi (interact)
§ Mengundang (invite)
§ Menggabung (joint)
§ Menertawakan (laugh)
§ Menemukan (meet)
§ Berperanserta (participate)
§ Mengizinkan/membolehkan (permit)
§ Memuji-muji (praise)
§ Bereaksi (react)
§ Menjawab/menyahut (reply)
§ Tersenyum (smile)
§ Berbicara (talk)
§ Berterimakasih (thank)
§ Berkunjung (visit)
§ Bersukarela (volunteer)

Berhubungan dengan Kompetensi Berpikir tingkat Tinggi

(complex, logical, judgmental behaviors)
§ Menganalisis (analyze)
§ Menghargai (appraise)
§ Menilai (assess)
§ Mengkombinasikan (combine)
§ Membandingkan (compare)
§ Menyimpulkan (conclude)
§ Mengkontraskan (contrast)
§ Mengkritik (critize)
§ Menarik kesimpulan (deduce)
§ Membela/mempertahankan (defend)
§ Menunjukkan / menandakan (designate)
§ Menentukan (determine)
§ Mencari /menjelajah (discover)
§ Mengevaluasi (evaluate)
§ Merumuskan (formulate)
§ Membangkitkan/menghasilkan/menyebabkan (generate)
§ Membujuk/menyebabkan (induce)
§ Menduga/Mengemukan pendapat/mengambil kesimpulan (infer)
§ Merencanakan (plan)
§ Menyusun (structure)
§ Menggantikan (substitute)
§ Menyarankan (suggest)
§ Memilih (choose)
§ Mengumpulkan (collect)
§ Mendefinisikan (define)
§ Menjelaskan sesuatu (describe)
§ Mendeteksi (detect)
§ Membedakan antara 2 macam (differentiate)
§ Membedakan/Memilih-milih (discriminate)
§ Membedakan sesuatu (distinguish)
§ Mengidentifikasi (identify)
§ Mengindikasi (indicate)
§ Mengisolasi (isolate)
§ Mendaftarkan (list)
§ Memadukan (match)
§ Meniadakan (omit)
§ Mengurutkan (order)
§ Mengambil (pick)
§ Menempatkan (place)
§ Menunjuk (point)
§ Memilih (select)
§ Memisahkan (separate)

Berhubungan dengan Kompetensi Musik (seni)

§ Meniup (blow)
§ Menundukkan kepala (bow)
§ Bertepuk (clap)
§ Menggubah /menyusun (compose)
§ Menyentuh (finger)
§ Memadankan/berpadanan (harmonize)
§ Menyanyi kecil/bersenandung (hum)
§ Membisu (mute)
§ Memainkan (play)
§ Memetik (misal gitar) (pluck)
§ Mempraktikkan (practice)
§ Menyanyikan (sing)
§ Memetik/mengetuk-ngetuk (strum)
§ Mengetuk (tap)
§ Bersiul (whistle)

Berhubungan dengan Kompetensi Berbahasa

§ Menyingkat/memendekkan (abbreviate)
§ Memberi tekanan pada sesuatu /menekankan (accent)
§ Mengabjad/menyusun menurut abjad (alphabetize)
§ Mengartikulasikan/ mengucapkan kata-kata dengan jelas (articulate)
§ Memanggil (call)
§ Menulis dengan huruf besar (capitalize)
§ Menyunting/mengedit (edit)
§ Menghubungkan dengan garis penghubung (hyphenate)
§ Memasukkan (beberapa spasi) /melekukkan (indent)
§ Menguraikan/memperlihatkan garis bentuk/ menggambar denah atau peta (outline)
§ Mencetak (print)
§ Membaca (read)
§ Mendeklamasikan/membawakan/mencerita-kan (recite)
§ Mengatakan (say)
§ Menandai (sign)
§ Berbicara (speak)
§ Mengeja (spell)
§ Menyatakan (state)
§ Menyimpulkan (summarize)
§ Membagi atas suku-suku kata (syllabicate)
§ Menceritakan (tell)
§ Menerjemahkan (translate)
§ Mengungkapkan dengan kata-kata (verbalize)
§ Membisikkan (whisper)
§ Mengucapkan/melafalkan/menyatakan (pronounce)
§ Memberi atau membubuhkan tanda baca (punctuate)
§ Menulis (write)

Berhubungan dengan Kompetensi Drama

§ Berakting/berperilaku (act)
§ Menjabat/mendekap/ menggengam (clasp)
§ Menyeberang/melintasi/ berselisih (cross)
§ Menunjukkan/mengatur/ menyutradarai (direct)
§ Memajangkan (display)
§ Memancarkan (emit)
§ Memasukkan (enter)
§ Mengeluarkan (i
§ Mengekspresikan (express)
§ Meniru (imitate)
§ Meninggalkan (leave)
§ Menggerakkan (move)
§ Berpantomim/Meniru gerak tanpa suara (pantomime)
§ Menyampaikan/menyuguhkan/ mengulurkan/melewati (pass)
§ Memainkan/melakukan (perform)
§ Meneruskan/memulai/beralih (proceed)
§ Menanggapi/menjawab/ menyahut (respond)
§ Memperlihatkan/Menunjukkan (show)
§ Mendudukkan (sit)
§ Membalik/memutar/mengarahkan/mengubah/ membelokkan (turn)

Berhubungan dengan Kompetensi Seni Lukis

§ Memasang (assemble)
§ Mencampur (blend)
§ Menyisir/menyikat (brush)
§ Membangun (build)
§ Mengukir (carve)
§ Mewarnai (color)
§ Mengkonstruk/membangun(construct)
§ Memotong (cut)
§ Mengoles (dab)
§ Menerangkan (dot)
§ Menggambar (draw)
§ Mengulang-ulang/melatih (drill)
§ Melipat (fold)
§ Membentuk (form)
§ Menggetarkan/memasang (frame)
§ Memalu (hammer)
§ Menangani (handle)
§ Menggambarkan (illustrate)
§ Mencairkan (melt)
§ Mencampur (mix)
§ Memaku (nail)
§ Mengecat (paint)
§ Menepuk (pat)
§ Menggosok (polish)
§ Menuangkan (pour)
§ Menekan (press)
§ Menggulung (roll)
§ Menggosok/ menyeka (rub)
§ Menggergaji (saw)
§ Memahat (sculpt)
§ Menyampaikan/melempar (send)
§ Mengocok (shake)
§ Membuat sketsa (sketch)
§ Menghaluskan (smooth)
§ Mengecap/menunjukkan (stamp)
§ Melengketkan (stick)
§ Mengaduk (stir)
§ Meniru/menjiplak (trace)
§ Menghias/memangkas (trim)
§ Merengas/memvernis (varnish)
§ Melekatkan/menempelkan/merekatkan (paste)
§ Menyeka/menghapuskan/ membersihkan (wipe)
§ Membungkus (wrap)

Berhubungan dengan Kompetensi Fisik (Jasmani)

§ Melengkungkan (arch)
§ Memukul (bat)
§ Menekuk/melipat/ membengkokkan (bend)
§ Mengangkat/membawa (carry)
§ Menangkap (catch)
§ Mengejar/memburu (chase)
§ Memanjat (climb)
§ Menghadap (face)
§ Mengapung (float)
§ Merebut/menangkap/ mengambil (grab)
§ Merenggut/memegang/ menyambar/merebut (grasp)
§ Memegang erat-erat (grip)
§ Memukul/menabrak (hit)
§ Melompat/meloncat (hop)
§ Melompat (jump)
§ Menendang (kick)
§ Mengetuk (knock)
§ Mengangkat/mencabut i
§ Berbaris (march)
§ Melempar/memasangkan/memancangkan/menggantungkan (pitch)
§ Menarik (pull)
§ Mendorong (push)
§ Berlari (run)
§ Mengocok (shake)
§ Bermain ski (ski)
§ Meloncat (skip)
§ Berjungkirbalik (somersault)
§ Berdiri (stand)
§ Melangkah (step)
§ Melonggarkan/merentangkan (stretch)
§ Berenang (swim)
§ Melempar (throw)
§ Melambungkan/melontarkan (toss)
§ Berjalan (walk)

Berhubungan dengan Perilaku Kreatif

§ Mengubah (alter)
§ Menanyakan (ask)
§ Mengubah (change)
§ Merancang (design)
§ Menggeneralisasikan (generalize)
§ Memodifikasi (modify)
§ Menguraikan dengan kata-kata sendiri (paraphrase)
§ Meramalkan (predict)
§ Menanyakan (question)
§ Menyusun kembali (rearrange)
§ Mengkombinasikan kembali (recombine)
§ Mengkonstruk kembali (reconstruct)
§ Mengelompokkan kembali (regroup)
§ Menamakan kembali (rename)
§ Menyusun kembali (reorder)
§ Mengorganisasikan kembali (reorganize)
§ Mengungkapkan kembali (rephrase)
§ Menyatakan kembali (restate)
§ Menyusun kembali (restructure)
§ Menceritakan kembali (retell)
§ Menuliskan kembali (rewrite)
§ Menyederhanakan (simplify)
§ Mengsintesis (synthesize)
§ Mengsistematiskan (systematize)

Berhubungan dengan Kompetensi Matematika

§ Menambah (add)
§ Membagi dua (bisect)
§ Menghitung/mengkalkulasi (calculate)
§ Mencek/meneliti (check)
§ Membatasi (circumscribe)
§ Menghitung/mengkomputasi (compute)
§ Menghitung (count)
§ Memperbanyak (cumulate)
§ Mengambil dari (derive)
§ Membagi (divide)
§ Memperkirakan (estimate)
§ Menyarikan/menyimpulkan (extract)
§ Memperhitungkan (extrapolate)
§ Membuat grafik (graph)
§ Mengelompokkan (group)
§ Memadukan/mengintegrasikan (integrate)
§ Menyisipkan/menambah (interpolate)
§ Mengukur (measure)
§ Mengalikan/memperbanyak (multiply)
§ Menomorkan (number)
§ Membuat peta (plot)
§ Membuktikan (prove)
§ Mengurangi (reduce)
§ Memecahkan (solve)
§ Mengkuadratkan(square)
§ Mengurangi (substract)
§ Menjumlahkan (sum)
§ Mentabulasi (tabulate)
§ Mentally (tally)
§ Memverifikasi (verify)

Berhubungan dengan Kompetensi Sains

§ Menjajarkan (align)
§ Menerapkan (apply)
§ Melampirkan (attach)
§ Menyeimbangkan (balance)
§ Mengkalibrasi (calibrate)
§ Melaksanakan (conduct)
§ Menghubungkan (connect)
§ Mengganti (convert)
§ Mengurangi (decrease)
§ Mempertunjukkan/memperlihatkan (demonstrate)
§ Membedah (dissect)
§ Memberi makan (feed)
§ Menumbuhkan (grow)
§ Menambahkan/meningkatkan (increase)
§ Memasukkan/menyelipkan (insert)
§ Menyimpan (keep)
§ Memanjangkan (lenghthen)
§ Membatasi (limit)
§ Memanipulasi (manipulate)
§ Mengoperasikan (operate)
§ Menanamkan (plant)
§ Menyiapkan (prepare)
§ Memindahkan(remove)
§ Menempatkan kembali(replace)
§ Melaporkan (report)
§ Mengatur ulang (reset)
§ Mengatur (set)
§ Menentukan/menetapkan (specify)
§ Meluruskan (straighten)
§ Mengukur waktu (time)
§ Mentransfer (transfer)
§ Membebani/memberati (weight)

Berhubungan dengan Kompetensi Umum, Kesehatan, dan Keamanan

§ Mengancingi (button)
§ Membersihkan (clean)
§ Menjelaskan (clear)
§ Menutup (close)
§ Menyikat/menyisir(comb)
§ Mencakup (cover)
§ Mengenakan/menyarungi (dress)
§ Minum (drink)
§ Makan (eat)
§ Menghapus (eliminate)
§ Mengosongkan (empty)
§ Mengetatkan/melekatkan (fasten)
§ Mengisi/memenuhi/melayani /membuat (fill)
§ Melintas/berjalan (go)
§ Mengikat tali/menyusuri (lace)
§ Menumpuk/menimbun (stack)
§ Menghentikan (stop)
§ Merasakan (taste)
§ Mengikat/membebat (tie)
§ Tidak mengancingi (unbutton)
§ Membuka/menanggalkan (uncover)
§ Menyatukan (unite)
§ Membuka (unzip)
§ Menunggu (wait)
§ Mencuci (wash)
§ Memakai (wear)
§ Menutup (zip)

Apa yang Membedakan Seseorang disebut Pintar, Cerdas, Kreatif atau Inovatif?



Kepintaran 
Kepintaran adalah kemampuan dalam menyerab informasi, ditunjukkan seperti mampu dalam membaca dan mengambil pengetahuan dari buku atau informasi. Orang pintar memiliki banyak pengetahuan, namun terkadang bisa menghambatnya dalam mengambil keputusan. Berarti kriteria orang yang tidak pintar akan cepat dalam mengambil keputusan karena pengetahuannya yang tidak banyak!

Kecerdasan
Kecerdasan adalah kemampuan mengelola kepintaran. Orang yang sukses, kadang orang yang tidak terlalu pintar, tapi justru bisa mengelola orang pintar.

Kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat perbedaan. Orang yang kreatif adalah orang yang melihat hal yang sama tapi berpikir dengan cara yang berbeda. Orang kreatif mampu stand out of the crowd, tampil di antara kerumunan orang. Perbedaan kreativitas membuat peluang baru terbuka.

Inovatif
Inovatif adalah kemampuan menemukan komersil dari kreativitas. Kreatif bisa membuat perbedaan, sedangkan inovasi membuat perbedaaan memiliki nilai komersial.


Budaya Kerja 5S


Pernahkah sebelumnya Anda mendengar Budaya  kerja 5S? Atau bahkan Anda telah menerapkannya di tempat Anda bekerja saat ini? Budaya Kerja 5S adalah budaya kerja yang terlahir dari budaya Jepang dalam teknik berumahtangga praktis. Tujuannya adalah peningkatan profit, efisiensi, pelayanan, dan keamanan.

Budaya kerja 5S terdiri dari :
  1. Seiri,
  2. Seiton,
  3. Seiso,
  4. Seiketsu dan 
  5. Shitsuke
Jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi 5R, yaitu
  1. Ringkas,
  2. Rapi,
  3. Resik,
  4. Rawat dan 
  5. Rajin. 
Dasar-dasar 5S adalah sebagai berikut:

Seiri (Ringkas)
Merupakan langkah awal dalam menjalankan budaya 5S, yaitu membuang atau menyortir barang-barang, file yang tidak digunkan lagi ke tempat pembuangan atau recycle bin.
Tindakan ini dilakukan agar tempat penyimpanan menjadi lebih efisien, karena dipergunakan untuk menyimpan barang atau file yang memang penting dan dibutuhkan. Selain itu bertujuan agar tempat kerja Anda terlihat lebih rapi, tidak berantakan seperti sebelumnya.

Seiton (Rapi)
Setelah Anda menyortir semua barang atau file yang tidak dipergunakan lagi. Kini saatnya Anda merapikan semua barang dan filepenting Anda dengan teliti. Buatlah semuanya menjadi terorganisir dan sistematis. Berikan nama pada setiap tempat penyimpanan yang mudah diingat, bisa juga gunakan kode pada tempat penyimpanan. Jika berbentuk barang, berikan label dengan nama atau visual sebagai ciri khas, jika berbentuk file atau softcopy data manajemenkan folder-folder di komputer Anda. Tujuannya agar mudah mengidentifikasi saat file, barang atau benda tersebut dibutuhkan dan Anda tidak perlu membuang banyak waktu hanya untuk mencarinya.

Seiso (Resik)
Langkah berikutnya adalah membersihkan tempat kerja, ruangan kerja dan lingkungan kerja Anda. Tanamkan dalam diri Anda kebersihan merupakan hal yang fital dalam kehidupan, jika Anda tidak menjaga kebersihan, lingkungan Anda menjadi kotor dan menjadi faktor utama terjangkitnya penyakit. Jika Anda terserang penyakit, sudah pasti pekerjaan Anda akan tertunda bahkan terbengkalai, terhentinya produktifitas Anda akan menyebabkan banyak kerugian. Lakukanlah kebersihan harian, pemeriksaan kebersihan dan pemeliharaan kebersihan.

Seiketsu (Rawat)
Tahap ini adalah tahap yang sulit, karena Anda harus menjaga ketiga tahap yang sudah dijalankan sebelumnya secara rutin. Tahap ini dapat juga disebut tahap perawatan atau maintenance.

Shitsuke (Rajin)
Rajin atau disiplin meliputi suatu kebiasaan dan pemeliharaan program 5S yang sudah berjalan. Ada baiknya, jika Anda berada diposisi sebagai atasan, buatlah standarisasi 5S dan berikan training 5S agar seluruh anggota organisasi atau perusahan paham akan kegunaan dari 5S sebagai dasar kemajuan perusahaan karena dengan menerapan 5S yang praktis dan ringkas bertujuan pada efisiensi, pelayanan yang baik, keamanan bekerja, dan peningkatan produktifitas dan profit.