02 Agustus 2011

GELAS ISI DAN KOSONG

"jika gelas isi dengan air, maka ia sanggup memberi dan sanggup mengisi gelas lain yang kosong dan hanya jika gelas kosong, yang akan meminta untuk diisi karena ia membutuhkannya"

perkataan dan perbuatan kita menunjukkan pribadi kita sesungguhnya setidaknya manusia terbagi menjadi 3 jenis :

ketika kita menjadi peribadi yang mampu menghargai orang lain mencintai tanpa pamrih, menyayangi dan memberi, maka berbahagialah karena kita adalah gelas yang terisi dengan air, kita memiliki mental keberlimpahan 'abondance mentality'. ada sebagian orang yang tidak peduli orang lain berterima kasih apalgi membalas kebaikannya, dia hanya tahu memberi, mencintai dan mengharagi orang lain sekemampuan yang dia bisa, dia-lah gelas yang terisi penuh 

namun apabila pribadi kita menjadi pribadi yang hanya menuntut dihargai, dicintai, disayangi, diberi dan lain sebagainya, maka kita ibarat gelas kosong, kita menjadi manusia yang tidak punya harga diri, tidak punya cinta, kasih dan sayang, sehingga hanya mampu meminta atau menerima dan tidak mampu untuk memberi. lihatlah betapa banyak orang yang menyayangi dan memberi tapi tidak pernah menerima balas budi atau hanya sekedar mengahargai, atau hanya sekedar kata 'terima kasih', karena ia hanyalah gelas kosong 

dan yang ketiga apabila pribadi kita menjadi pribadi yang kebal, tidak sedikitpun tersentuh dengan kebaikan orang, jangankan membalas, menerima atau sekedar merasakanpun tidak mampu, maka ia ibarat gelas yang tertutup mulutnya, ia akan kosong selamanya dan berakhir dalam ketersiksaan, kehinaan dan kesengsaraan karena suatu saat tidak akan ada lagi orang yang mau mencurahkan kasih dan sayangnya kepada orang macam ini. 
pemberian dan kebaikan orang lain bukan saja tidak dihargai bahkan dianggap menghinakan dirinya, sehingga kemarahan yang muncul. sebanyak apapun pengorbanan dan kebaikan yang dicurahkan untuknya, tak sedikitpun akan ia rasakan, karena ia gelas yang tertutup yang tak mampu untuk menerima... 

oleh karena itu tidak ada ruginya bagi siapapun yang tulus untuk mencintai, tulus untuk memberi, tulus untuk menghargai orang lain, karena apa yang kita lakukan hakikatnya adalah agar kita menjadi pribadi yang penuh cinta, penuh kasih, penuh kemuliaan, yang datang dari sang pemilik alam semesta yakni Alloh swt yang maha kasih dan maha sayang (Rohman dan Rohim)

إن أحسنتم أحسنتم لأنفسكم وإن أسأتم فلها 

"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, .....(QS Al Isro, 17:7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar