10 November 2011

17 Tahun Noorsyaidah Derita Penyakit Aneh, Puluhan Kawat Keluar dari Perut dan Dada *)

Noorsyaidah memperlihatkan belasan kawat yang keluar keluar dari perutnya

Selama 17 tahun Noorsyaidah menderita penyakit aneh. Puluhan kawat seperti tertancap di perut dan dadanya. Ternyata kawat-kawat itu keluar dari dalam tubuhnya. Prof Dr dr HR Moh Yogiantoro Sp PD-KGH dari RSU Dr Soetomo Surabaya menyatakan penyakit itu di luar jangkauan diagnosa medis. 

NOORSYAIDAH terus menahan sakit dari penyakit aneh yang dideritanya. Pada perut dan dada perempuan berusia 40 tahun ini bermunculan puluhan batang kawat sepanjang sekitar 20 cm. “Mungkin Allah SWT ingin memperlihatkan kepada dunia bahwa dengan kekuasan-Nya apapun bisa saja terjadi dan sayalah orang yang dipilih untuk memperlihatkan kekuasan-Nya itu. Maka itu saya harus menjalaninya dengan tabah,” kata Noor dengan pasrah.

Saat ditemui di kediaman saudara perempuannya di Jl Merdeka III, Samarinda Ilir, Noor terpaksa harus berjalan membungkuk agar kawat-kawat di perutnya itu tak mengenai baju kaus warna merah yang dikenakannya.
Bahkan, Noor pun hanya bisa duduk di pinggir kursi dan tetap membungkuk karena sedikit saja dia bergerak, kawat di tubuhnya itu akan menyentuh kain bajunya dan menimbulkan rasa nyeri.

“Ini karena ada Mas saja saya pakai baju. Biasanya saya tidak pakai baju karena terus terang saja kawat-kawat ini kalau menyentuh barang apa saja rasanya sangat sakit sekali,” ujarnya sembari menyingkapkan bajunya dan memperlihatkan kawat-kawat yang tumbuh di bagian perutnya itu.

Guru aktif TK Al-Quran di Sangatta, Kutai Timur, itu menceritakan, penyakit yang dideritanya itu dialami sejak tahun 1991. Tanpa sebab musabab kawat-kawat itu tiba-tiba saja bermunculan di perutnya dan bagian dadanya. Padahal, saat itu dia sedang menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Sospol Universitas Mulawarman Samarinda.

“Tapi, kalau dulu hanya sekitar seminggu kawat-kawat itu berjatuhan sendiri dan hilang. Nanti sekitar sebulan kemudian bermunculan lagi. Nah, sekarang ini sudah sekitar enam bulan lebih, kawat-kawat di perut saya ini tidak ada yang jatuh atau hilang. Jadi, sungguh menderita sekali,” katanya.

Segala upaya pengobatan, mulai dari medis, alternatif, hingga mendatangi orang pintar sudah dilakukannya. Namun, penyakit tersebut tetap tak sembuh. Dia sudah menjalani puluhan kali operasi, tapi tetap saja kawat-kawat itu muncul kembali setelah dicabut dengan cara medis.

“Semua orang bilang bahwa penyakit saya ini terkena santet atau semacamnya. Tapi berani jujur bahwa saya ini tak pernah punya musuh atau menyakiti orang lain. Makanya dokter atau orang pintar yang mengobati penyakit saya ini juga bingung untuk menyembuhkannya,” ujarnya.

Saat ini, untuk menghilangkan perasaan sakit atau stres akibat penyakit yang dialaminya itu tak kunjung sembuh, Noor mengaku lebih banyak menghabiskan waktu untuk kegiatan sosial, misalnya mengajar. “Tapi, kalau malam sudah datang, ya terpaksa harus terpikir, kenapa saya mengalami nasib seperti ini. Mudah-mudahan saja suatu saat ada hikmahnya buat saya, amin,” katanya penuh harap.

Menkes prihatin
Penyakit aneh yang diderita Noorsyaidah menarik perhatian Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari. Menkes mengaku sangat prihatin terhadap Noorsyaidah yang harus menahan sakit karena dari tubuhnya keluar ratusan batang kawat selama 17 tahun terakhir.

Menkes berjanji akan membantu Noorsyaidah agar bisa sembuh dari penyakit langka itu. “Saya pasti tindaklanjuti. Habis ini saya akan hubungi orang di Kaltim untuk menindaklanjuti. Saya juga ingin tahu apa sebenarnya yang dialami ibu itu,” kata Siti Selasa (8/7).

Siti mengaku belum mengetahui secara pasti karena tidak mendapat laporan dari pejabat pemerintahan terkait di Kaltim. Karena itu, terhadap fenomena itu, Siti mengaku belum berani berkomentar banyak. Meski ia juga seorang dokter, Siti tidak bisa menjelaskan secara medis apa yang dialami Noosyaidah. Ia hanya meminta agar Noorsyaidah kembali dibawa ke dokter.

“Dokter bilang sakit apa? Belum pernah dibawa ke dokter kali, cepat bawa ke rumah sakit,” saran dia.
Tak hanya itu, Siti yang masih penasaran juga meminta wartawan Tribun Kaltim (grup Tribun Batam) untuk mengirimkan SMS yang berisi nama dan alamat lengkap Noorsyaidah ke ponselnya. “Nanti saya lihat beritanya di online. Tapi saya minta tolong kirimkan nama dan alamat lengkapnya ibu itu di Samarinda ya. Nanti akan saya tindaklanjuti,” katanya.

Senada dengan Menkes, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Tarmizi Abdul Karim merasa kasihan terhadap nasib Noorsyaidah. Ia bahkan langsung berkunjung ke kediaman warganya itu. “Saya secara pribadi sangat kasihan melihatnya yang harus menderita dengan penyakit aneh seperti itu,” kata Tarmizi.

Tarmizi juga telah memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, untuk segera mengambil langkah-langkah untuk mengobati Noorsyaidah. “Penyakit yang diderita Ibu Noor itu memang harus segera dicarikan solusi penyembuhannya, tak bisa dibiarkan seperti itu. Dinkes harus bertindak cepat mengatasinya,”ujarnya. (persda network/tribun kaltim/muh khaidir/abduh kuddu)

*) Semua tulisan tentang Noorsyaidah telah terbit di Tribun Batam edisi cetak maupun online












Tidak ada komentar:

Posting Komentar