15 Oktober 2011

Karakteristik SDM di Masa Mendatang : Peluang Dan Hambatan


“Mau tidak mau, siap tidak siap, terasa atau tidak” kita telah memasuki sistem perdagangan bebas yaitu zaman globalisasi. Bagi suatu lembaga ekonomi, agar mampu bertahan dalam menjalankan proses perubahan serta penyesuaian pada kondisi perekonomian hendaknya mempunyai keunggulan kompetitif yang melekat sebagai ciri dari lembaga ekonomi yang bersangkutan. Sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor kunci untuk membangun suatu keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Entah karena kesadaran kurangnya kualitas, entah terpaksa atau alasan lain dari sejumlah daerah telah memikirkan pembenahan SDM, setiap daerah membangun fundamen SDM jangka panjang sebagai syarat yang tidak bisa ditawar lagi bagi berhasilnya otonomi nyata daerah. Kualitas SDM merupakan faktor utama di dalam pemberdayaan ekonomi daerah, karena potensi sumberdaya ekonomi tidak dapat dikelola secara maksimal jika tidak terdapat synergi dengan Sumberdaya Manusia yang berkualitas.

Sumberdaya Manusia di Masa Mendatang
Banyak sudah ramalan tentang masa depan Sumberdaya Manusia (SDM). Apapun ramalannya, namun kita tidak bisa bergeser dari kenyataan bahwa wajah kehidupan seperti sekarang ini, sebagian ditentukan oleh intelektualitas manusia. Sebab, sebagaimana kita telah tahu, masa depan sebagian ditentukan oleh tindakan-tindakan manusia. Apa yang kita lakukan hari ini, secara signifikan mempengaruhi wajah esok hari. Terasa atau tidak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sudah demikian pesat pada dasawarsa terakhir ini. Komunikasi informasi telah membawa kemajuan dan perubahan disegala bidang terutama kemajuan untuk menciptakan kualitas Sumberdaya Manusia yang berkeahlian, cakap, terampil berbudaya dan berbudi luhur dalam menghadapi peluang dan tantangan di masa yang akan datang. Oleh karena itu dalam kondisi saat ini, amat dan teramat penting kita mengkonsentrasikan diri pada pengelolaan intelektualitas manusia.

Thomas A Stewart mengistilahkan Intellectual Capital , modal intelektual terdapat di tiga tempat: personel, sistem, dan pelanggan. Dengan demikian, usaha menciptakan SDM di masa depan sebaiknya mulai dari sini. Meminjam istilah Gede Prama seorang direktur SDM sebuah perusahaan swasta, ketiga istilah itu menyebutnya “segi tiga masa depan”. Ibarat kuda, segi tiga inilah kuda pacuan untuk lari ke masa depan.

Setiap perbaikan dalam segi tiga selalu memberi kontribusi amat besar. Lihat saja perusahaan-perusahaan besar mengagumkan di melinium ke dua berumur panjang seperti IBM, Microsoft, Sony, Matsushita. Hampir setiap sudut segi tiganya tampil mengagumkan. Dari mana usaha perbaikan masa depan SDM sebaiknya dimulai ? lebih lanjut disampaikan, amat dan teramat penting membuat learning machine dalam setiap organisasi. Sebab dari sinilah datangnya energi perbaikan.

Pertama, menembus langit-langit pikiran. Di zaman sekarang yang sulit ditembus adalah rasionalitas. Begitu sampai dalam batas rasionalitas, maka banyak orang beranggapan bahwa mereka sudah sampai di ujung cakrawala pikiran. Kedua, membuat semacam knowing in action department . Atau membuat departemen yang tugasnya membuat apa yang diketahui dan yang bisa dilakukan. Sehingga membuat kebanyakan informasi dan pengetahuan sebagai hidden resources . Ketiga, menggunakan learning ratio sebagai salah satu barometer kinerja. Artinya, seberapa besar porsi belajar dari setiap aktivitas kerja, penting untuk diamati dan dihargai lebih tinggi dibanding dengan pekerjaan itu sendiri.

Kecenderungan yang timbul dan berpengaruh langsung terhadap kualitas Sumberdaya Manusia dengan semakin kompetitifnya persaingan akhir-akhir ini, mengharuskan suatu organisasi/ perusahaan untuk dapat memiliki keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.

Kecenderungan ini dapat terlihat dengan adanya paradigma baru, yaitu keunggulan komparatif (tenaga kerja banyak dan murah, sumber kekayaan alam yang melimpah dan sebagainya) tidak lagi bisa memberi kepastian bagi kemajuan dan keunggulan kompetitif. Paradigma baru justru merujuk pada asumsi bahwa hanya bangsa-bangsa yang memiliki keunggulan kompetitif yang mengandalkan diri pada Sumberdaya Manusia yang berkualitas dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan berhasil meraih kemajuan dalam situasi global yang penuh dengan persaingan ketat.

Karakteristik Sumberdaya Manusia di Masa Mendatang
Standarisasi karakter Sumberdaya Manusia merupakan alternatif menuju format baru standarisasi kualitas SDM di masa depan. Karakteristik adalah suatu ciri khas yang dimiliki oleh seseorang/lembaga organisasi yang sudah melekat padanya. Oleh karena itu, karakteristik SDM di masa datang hanya bisa di rencanakan, sulit untuk ditentukan dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) demikian pesat pada dasawarsa terakhir ini. Komunikasi informasi telah membawa kemajuan dan perubahan disegala bidang terutama kemajuan untuk menciptakan kualitas Sumberdaya Manusia yang berkeahlian, cakap, terampil berbudaya dan berbudi luhur dalam menghadapi peluang dan tantangan di masa yang akan datang.

Karakteristik Sumberdaya Manusia dimasa datang seperti yang diharapkan Mc Greger dalam teori Y meliputi: (1) bekerja adalah kodrat manusia; (2) rata-rata manusia mau belajar, dan bertanggung jawab; (3) Daya imajinasi yang tinggi untuk memecahkan masalah; (4) hukuman bukan merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan; (5) penghargaan yang diterima karena prestasi; dan (6) organisasi hendaknya memberikan peluang pada setiap karyawan. Dalam teori Y ini dapat lebih mengarah ketercapainya motivasi yang lebih tinggi dan menaikkan kemungkinan terpenuhinya kebutuhan individu dan tujuan organisasi. Selain itu dasar utama teori Y ini adalah integrasi dan kerjasama. Dengan integrasi, para karyawan dapat mencapai tujuan mereka sendiri melalui sumbangannya dalam berorganisasi.

Untuk membentuk karakteristik kualitas Sumberdaya Manusia yang tangguh, memiliki keunggulan kompetitif berkesinambungan harus dibarengi dengan jiwa kewirausahaan yang bermoral tinggi. Memang merupakan suatu yang mudah untuk meniru satu hal, tetapi akan lebih sulit untuk meniru banyak hal dalam waktu yang bersamaan. Hal ini disebabkan karena perubahan membutuhkan sesuatu yang lebih komprehensif, dan juga karena diperlukannya kemampuan untuk memahami system praktek-praktek menejemen. Hanya SDM yang berjiwa interpreneurship , profesionalisme , dan bermoral tinggi-lah nasib bangsa di masa depan bisa kita harapkan.

Peluang dan Hambatan
Pengaruh lingkungan global, regional maupun nasional akan dapat menjadi peluang bagi pembangunan daerah yang dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya dan secara optimal bagi pembangunan daerah. Salah satu peluang yang langsung maupun tidak langsung dapat dimanfaatkan dengan adanya pengaruh global, regional maupun nasional adalah semakin merangsang untuk meningkatkan kualitas SDM yang mampu bersaing baik dipasaran regional, nasional maupun internasional. Dari momentum ini diharapkan nilai SDM akan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan dalam proses peningkatan nilai tambah SDM, akan membuka kesempatan lapangan kerja masyarakat di daerah. Globalisasi informasi melalui kemajuan teknologi komunikasi serta mobilitas penduduk di dunia yang tinggi, menyebabkan kontak antar bangsa semakin baik dan merupakan peluang bagi Negara berkembang untuk meningkatkan pengelolaan sumber kekayaan alamnya, yang pada gilirannya mendukung pembangunan nasional. Perkembangan IPTEK di Negara maju secara pesat merupakan peluang bagi pengembangan pengelolaan sumber kekayaan alam. Konsekuensi strategisnya ini hanya mengandalkan diri pada Sumberdaya Manusia yang berkualitas dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan berhasil meraih kemajuan dalam situasi global yang penuh dengan persaingan ketat.

Di sisi lain hambatan-hambatan yang dihadapi karena rendahnya mutu kualitas SDM yang masih cukup serius baik secara nasional maupun daerah, maka dalam menghadapi pasar global (AFTA) yang yang berlaku mulai tahun pada 2003 dan APEC 2020 nantinya sesungguhnya merupakan potensi pasar sekaligus potensi masalah yang akan dihadapi oleh daerah sehubungan upaya mewujudkan masyarakat yang siap bersaing dan berwawasan global. Sebagaimana diketahui bahwa pasar global mempersaratkan daya saing tinggi, yang hanya dapat dicapai melalui peningkatan efesiensi, produktifitas dan kualitas SDM.

Kesimpulan Memang disadari masalah rendahnya kualitas Sumberdaya Manusia (SDM) khususnya di daerah merupakan kondisi umum terjadi di Indonesia. Sementara upaya meningkatkankan kualitas SDM agar selaras dengan kemajuan perekonomian dunia merupakan isue sentral yang sampai sekarang belum terselesaikan secara tuntas. Karena itu bagi daerah otonom bila ingin memanfaatkan masalah pendidikan, pada posisi sebagai potensi yang diharapkan harus mampu menjawab berbagai tantangan global, maka masalah utama yang dihadapi saat ini adalah bagaimana mendidik, melatih, dan membina SDM untuk menjadi manusia yang benar-benar unggul, terampil, dinamis, produktif, inovatif, rasional, ekonomis dan berwawasan global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar