05 Oktober 2011

Sekolah Kehidupan


Jika kita mau meluangkan waktu dan merenung sejenak tentunya kita akan mengetahui banyak hal yang terlewatkan. Baru aku sadari ternyata makna belajar sesungguhnya adalah bukan saat kita berada di sekolah formal saja. Pelajaran yang sesungguhnya justru datang dari sekolah kehidupan, bukan dari sekolah formal. Segala proses kehidupan secara tidak sadar telah memberi kita pengetahuan dan pada akhirnya akan membentuk pribadi kita.

Di sekolah kita tidak akan diajari bagaimana menyelesaikan suatu masalah pelik tentang kehidupan sebenarnya. Meskitpun di sekolah ada pelajaran PAI yang berisi tema IKHLAS tetapi kita tidak akan semudah menunaikannya. Tapi berbeda dengan sekolah kehidupan, disini kita akan terjun langsung ke dalam suatu kejadian yang pada akhirnya kita akan memaksa kita menjadi pribadi yang ikhlas. 

Ujian yang datang di kehidupan nyata lambat laun akan membentuk pribadi kita. Orang yang biasa dengan bekerja keras tentulah akan menjadi pribadi yang ulet juga kelak. Seperti sekolah formal yang mempunyai tingkatan-tingkatan, di sekolah kehidupan juga ada tingkatan-tingkatanya. Allah sebagai penilai akan memberikan nilai kepada kita terhadap ujian kehidupan yang diberikan kepada kita, apakah kita menjalankannya dengan baik atau tidak? apakah kita ikhlas atau tidak menerima cobaan itu? pada akhirnya Allah akan menilai kita apakah kita sudah lulus atau belum dan beralih ke tingkat yang lebih tinggi.

Bagaimanapun ujian akan selalu ada pada siapapun dan kapanpun. Bahkan seorang kaya raya seperti Bill Gates pun diuji dengan berbagai masalah yang menimpanya. Maka jangan pernah kita berpikir cobaan hanya diberikan kepada kita yang hidup kurang mampu saja. Karena dengan ujian, orang bisa melakukan refleksi dan melihat sejauh mana orang itu jauh melangkah. Setelah lulus ujian kehidupan itu, maka kita akan dihadapkan pada fuzzle berikutnya. Fuzzle itu masih abstrak, kemungkinannya kita sukses dengan apa yang kita harapkan di kehidupan atau hanya akan membuka fuzzle berikutnya yang harus kita pecahkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar